Dengan Dukungan Masyarakat Lokal, Kelompok Aksi Palestina Duduki Pabrik Senjata Israel di Inggris

26 Mei 2021, 15:00 WIB
Kelompok Aksi Palestina menduduki atap pabrik senjata milik Israel di Inggris /Twitter/@Pal_action/

 

DESKJABAR – Kelompok Aksi Palestina di Inggris memaksa menutup pabrik senjata Israel dan menduduki atap pabrik di kota Tamworth, Staffordshire, pada Selasa 25 Mei 2021 pagi. Aksi mereka juga didukung oleh masyarakat lokal, yang mencoba menghalang-halangi upaya polisi untuk menangkap ara aktivis.

Pabrik Elbit Systems di Tamworth memproduksi sistem komputer, perangkat keras, dan komponen penting untuk tank tempur Merkava 4 Israel, yang telah digunakan oleh pasukan Israel di Gaza.

"Demi perlindungan kehidupan dan hak asasi manusia, tindakan langsung terhadap Sistem Elbit adalah kewajiban moral," kata juru bicara kelompok Aksi Palestina.

Baca Juga: Anggota DPRD Jabar Dicecar Karena Tak Ngaku Dapat Duit Dari Jual Beli Dana Aspirasi

Para aktivis menyemprotkan cat merah ke seluruh bagian depan pabrik, yang menurut kelompok itu, produk pabrik tersebut digunakan untuk melambangkan pertumpahan darah oleh senjata Elbit di Palestina dan di seluruh dunia.

Aksi penutupan pabrik senjata Israel di Tamworth terjadi kurang dari seminggu setelah penutupan paksa pabrik yang dioperasikan oleh anak perusahaan Elbit Systems di kota Leicester, olek kelompok yang sama.

Elbit adalah produsen senjata terbesar Israel, dan memiliki 10 lokasi di seluruh Inggris Raya, termasuk pabrik dan kantor.

Baca Juga: Dalam Pemulihan Ekonomi Saat Pandemi, Kolaborasi Antar Institusi Perlu Ditingkatkan

Penutupan situs Leicester dan Tamworth telah menyebabkan gangguan produksi senjata Israel di Inggris.

Pabrik Leicester, yang memproduksi drone Sistem Taktis UAV Elbit-Thales, telah ditutup selama enam hari berturut-turut, yang oleh kelompok itu disebut sebagai "pendudukan terus-menerus terlama yang pernah dilakukan oleh Aksi Palestina".

Upaya polisi untuk menangkap para aktivis di pabrik di Leicester yang berlangsung pada Senin 24 Mei 2021 malam, berlangsung alot dan belum berhasil karena adanya dukungan masyarakat setempat yang menolak upaya polisi untuk menangkap para aktivis dengan cara memblokir pintu masuk ke pabrik.

Baca Juga: Margarito: TWK KPK Tidak Bermasalah dari Sisi Mana Pun, Ada Ribuan yang Lulus dan Sekian yang Tidak Lulus

Ratusan anggota komunitas lokal di Leicester dilaporkan telah berunjuk rasa untuk mendukung Aksi Palestina pada Senin malam dengan merantai gerbang dan mendirikan barikade, serta dengan memblokir pemindahan tahanan selama lebih dari enam jam.

Sementara itu, kelompok itu sendiri mengutuk tindakan yang diambil oleh polisi.

"Ini menunjukkan keputusasaan yang telah dicapai oleh polisi, menahan mereka yang berani menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina sehingga bisnis pertumpahan darah Elbit dapat berlanjut."

“Kami mendukung hak untuk melakukan protes, yang merupakan hak asasi manusia yang fundamental, namun ini harus dilakukan secara legal. Kerusakan kriminal seperti yang telah kita lihat di sini tidak dapat diabaikan dan oleh karena itu para pengunjuk rasa harus ditangkap, " ujar Asisten Kepala Polisi Leicestershire, Polisi Kerry Smith.

Baca Juga: Alih Status Pegawai KPK, Moeldoko Sebut Agar Bisa Bekerja Maksimal Berantas Korupsi

Tagar #ShutElbitDown telah digunakan untuk mendukung aktivisme oleh Aksi Palestina, yang mendapat dukungan luas di masyarakat Inggris.

Kelompok tersebut juga menegaskan bahwa upaya mereka tidak akan surut dengan penutupan dua pabrik senjata Israel tersebut.

"Aksi Palestina tidak akan berhenti sampai kami menutup Elbit untuk selamanya," ujar pernyataan kelompok tersebut. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Middle East Eye

Tags

Terkini

Terpopuler