Ribuan Orang Turun ke Jalan di Sidney untuk Solidaritas Palestina

15 Mei 2021, 15:10 WIB
Ribuan orang turun ke jalan di Sidney untuk solidaritas Palestina /Twitter/@DavidStavanger/

 

DESKJABAR – Ribuan orang turun ke jalan dan berbaris di kawasan CBD Sidney Australia pada Sabtu 15 Mei 2021, sebagai bagian dari demo solidaritas untuk rakyat Palestina dari kekejaman zionis Israel.

Demo digelar sehari setelah rentetan tembakan tank dan serangan udara yang dilakukan zionis Israel pada Jumat 14 Mei 2021 malam, yang mengakibatkan kehancuran di beberapa kota, menewaskan enam keluarga di rumah mereka, dan memaksa ribuan orang melarikan diri dari rumah mereka.

Pengeboman Israel di Jalur Gaza berlanjut hingga Sabtu pagi, ketika serangan udara di sebuah rumah di Kota Gaza menewaskan sedikitnya tujuh warga Palestina, jumlah kematian tertinggi dalam satu serangan.

Baca Juga: Bupati Pangandaran Pantau Pengambilan Sample Rapid Test Antigen Secara Acak

Di Sidney , protes damai dimulai di Balai Kota dan berbaris di jalan-jalan, dengan mereka yang berkumpul meneriakkan "Bebaskan Palestina" dan "Bebaskan Gaza".

Penyelenggara mengatakan peserta ada di sana untuk "Hari Nakba", yang menandai perpindahan ribuan warga Palestina oleh pasukan Israel pada tahun 1948.

Kebijakan Rasis Prancis

Sementara itu, rencana demo pro Palestina yang akan dilaksanakan Kamis 13 Mei 2021 di Prancis, tidak terlaksana karena pemerintah Prancis melarangnya.

Baca Juga: Papua Nugini Hormati Kedaulatan NKRI, Berjanji Investigasi Video Dukungan pada KKB Papua

Ketua Komite Keadilan dan Kebebasan untuk Semua, Yasser Louati menilai larangan pemerintah Prancis atas rencana unjuk rasa atau demo pro-Palestina dinilai sebagai kelanjutan kebijakan rasis Prancis.

Larangan yang dikeluarkan Prancis tersebut karena adanya tekanan dari lembaga-lembaga Yahudi, termasuk Dewan Perwakilan Lembaga Yahudi di Prancis, dan Prancis takut dicap sebagai anti-Semit.

Seperti diketahui, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin meminta polisi untuk melarang protes pro-Palestina di Paris pada hari Kamis 13 Mei 2021 setelah ketegangan meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki.

Baca Juga: Misi Luar Angkasa China ke Mars Sukses, Wahana Tak Berawak Berhasil Mendarat di Planet Merah

Louati mengatakan, keputusan Darmanin adalah hasil tekanan dari lobi Zionis di Prancis.

"Keputusan Darmanin, pernyataan Macron yang mendukung pembantaian sipil Israel di Gaza sekaligus merendahkan perlawanan Palestina menjadi 'rudal Hamas' merupakan persiapan melawan potensi kemarahan Zionis," katanya kepada Anadolu Agency, Jumat 14 mei 2021 waktu setempat.

“Ini juga merupakan komitmen penuh terhadap kebijakan Israel,” ujarnya.

Louati menuduh Prancis sekali lagi berada di sisi sejarah yang salah.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Anadolu Agency 9 News

Tags

Terkini

Terpopuler