Juri Federal AS Nyatakan Mantan Eksekutif Netflix Terima Suap, Ini Ancaman Hukumannya

2 Mei 2021, 11:21 WIB
Ilustrasi Netflix. Dewan juri federal di Pengadilan San Jose, Amerika Serikat, menyatakan, mantan eksekutif Netflix, Michael Kail (49) menerima suap dari salah satu vendor saat ia masih menjabat di Netflix. /Pixabay/Tumisu/

DESKJABAR - Dewan juri federal di Pengadilan San Jose, Amerika Serikat, menyatakan, mantan eksekutif Netflix, Michael Kail (49) menerima suap dari salah satu vendor saat ia masih menjabat di perusahaan penyedia layanan menonton streaming itu.

Desk Jabar mengutip keterangan itu dari Departemen Keadilan Amerika Serikat, dalam sidang yang berlangsung Jumat, 30 April 2021, yang dipimpin Hakim Distrik AS, Beth L. Freeman. Kail didakwa atas tuduhan pencucian uang hingga melakukan penipuan transfer bank (wire fraud) dan surat (mail fraud).

Menurut The Verge, yang dikutip Antara, Minggu, 2 Mei 2021, Kail pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Teknologi Informasi dan Operasi Netflix pada 2011- 2014.

Baca Juga: TWICE Terima Penghargaan YouTube Diamond Creator Award, Terima Kasih kepada ONCE

Kail dinilai menggunakan jabatannya untuk mendapatkan keuntungan dan uang untuk kepentingan pribadi saat masih mengisi posisi penting di Netflix.

Gugatan awal datang dari Netflix pada 2014 dengan klaim bahwa Kail diduga telah menerima suap lebih dari 500 ribu dolar AS (setara Rp7,2 miliar) dan juga diduga menerima opsi saham dari sembilan perusahaan yang menyediakan layanan untuk Netflix.

Kail didakwa pada 1 Mei 2018, atas 19 tuduhan penipuan transfer uang antarbank di negara yang berbeda (wire fraud), 3 tuduhan penipuan surat (mail fraud), dan 7 tuduhan pencucian uang (money laundering). Dakwaan tersebut juga menuntut penyitaan properti perumahan Los Gatos milik Kail.

Baca Juga: Tiga Drakor Baru yang Tayang Perdana Mei 2021: Dark Hole, Youth of May, Doom at Your Service

Pengacara Kail yaitu Julia Mezhinsky mengatakan kecewa dengan keputusan persidangan itu. Menurut dia, tidak ada bukti yang jelas untuk mengajukan kliennya itu ke meja hijau.

Pengacara Kail pun tengah menyiapkan banding karena menganggap Michael Kail sebagai aset Netflix yang sangat berharga karena telah membawa Netflix sebagai perusahaan yang sukses membawa perubahan di bidang teknologi.

Kail terancam hukuman maksimal dua puluh tahun penjara dan denda US$ 250.000 (Rp3,6 miliar) atau dua kali lipat keuntungan kotornya atau dua kali lipat dari kerugian kotor Netflix, untuk setiap dakwaan penipuan transfer (wire fraud) dan penipuan surat (mail fraud) yang terbukti.

Ia juga terancam hukuman tambahan 10 tahun penjara dan denda US$250.000  (Rp 3,6 miliar) untuk setiap tuduhan pencucian uang yang terbukti. Namun, hukuman itu berlaku setelah adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap.

Baca Juga: Disnakertrans Jabar Terima Aduan Soal THR, Buka Enam Posko Pengaduan di Lima Daerah

Hakim Distrik Amerika Serikat Beth L. Freeman memperkirakan akan menjadwalkan sidang vonis yang akan dilakukan dalam waktu sekitar tiga bulan. Michael Kail tetap dibebaskan dengan jaminan.

Asisten Jaksa Penuntut AS Colin Sampson dan Daniel Kaleba menuntut kasus tersebut dengan bantuan Laurie Worthen. Kasus tersebut adalah hasil investigasi oleh Federal Bureau of Investigation (FBI) dan Internal Revenue Service, Criminal Investigation.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara justice.gov

Tags

Terkini

Terpopuler