Ogah Memakai Masker, Bisa Jadi Tanda Gangguan Kepribadian Antisosial

- 30 Oktober 2020, 16:19 WIB
Ilustrasi, penggunaan kacamata dan masker.
Ilustrasi, penggunaan kacamata dan masker. /PEXELS/Edmond Dantès/


DESKJABAR
- Selama pandemi Covid-19, masih ada saja orang yang menolak mengenakan masker, karena beragam alasan mulai dari tak nyaman atau mengganggu mobilitas mereka.

Ternyata, menurut studi dari Brazil yang dilaporkan laman The Independent belum lama ini, mereka yang anti-masker saat berada di ruang publik, ini mungkin memiliki hubungan dengan gangguan kepribadian antisosial.

Temuan ini didapat setelah para ilmuwan melakukan survei pada lebih dari 1.500 orang dalam kelompok usia 18-73 tahun.

Baca Juga: Blood Sweat & Tears Jadi Video Klip Ketujuh BTS Yang Lampaui 650 Juta Views

Baca Juga: Masker Kain Terbukti Efektif Mencegah Penyebaran Virus Corona

Melalui kuesioner mereka bertanya tentang kepatuhan para partisipan terhadap tindakan pencegahan Covid-19, termasuk memakai masker.

Hasilnya, ilmuwan menemukan ada dua pola, yakni profil antisosial atau resisten terhadap tindakan keamanan dan profil empati atau patuh.

Dikutip DeskJabar dari Antara, Profil antisosial mendapat skor lebih tinggi dalam pertanyaan kepribadian terkait dengan tidak berperasaan, tipu daya, permusuhan, impulsif, tidak bertanggung jawab, manipulatif, dan pengambilan risiko. Semua ini merupakan ciri khas dari gangguan kepribadian antisosial (ASPD). Mereka juga mendapat nilai lebih rendah dalam resonansi afektif.

Baca Juga: 509.140 Unit Kendaraan Tinggalkan Jakarta, Per Tanggal 27 – 29 Oktober 2020

Baca Juga: Rata-rata Harian Kasus Positif Covid-19 Pernah Lebih Dari Setengah Juta, Negeri Ini Kontributornya

Sementara mereka yang tergolong masuk profil empati memiliki skor yang lebih tinggi dalam resonansi afektif dan skor yang lebih rendah pada sifat-sifat yang terkait dengan ASPD.

Tim peneliti berharap temuan tersebut akan membantu membujuk pejabat kesehatan untuk berbuat lebih banyak untuk mendidik masyarakat dan mempengaruhi kebijakan mereka.

"Melalui pemeriksaan yang menunjukkan peningkatan pada ciri-ciri (ASPD) ini, intervensi dapat dilakukan dengan tujuan pada kesadaran yang lebih besar dan kepatuhan konsekuen dengan tindakan penahanan", kata mereka.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah