Ini Upaya BISA Putus Siklus Stunting Antargenerasi di Indonesia

- 12 Juni 2024, 08:00 WIB
Herrio Hattu, Country Director Nutrition International Indonesia (kiri) saat menjelaskan program BISA dalam konferensi pers di Pasteur, Jawa Barat, Selasa 11 Juni 2024.
Herrio Hattu, Country Director Nutrition International Indonesia (kiri) saat menjelaskan program BISA dalam konferensi pers di Pasteur, Jawa Barat, Selasa 11 Juni 2024. /ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti/

DESKJABAR - Nutrition International (NI) mengatakan bahwa program Better Investment for stunting (BISA) yang digagas bersama Save The Children dapat membantu pemerintah memutus siklus lahirnya anak stunting antar generasi.

Country Director Nutrition International Indonesia Herrio Hattu dalam konferensi pers di Pasteur, Jawa Barat, Selasa 11 Juni 2024 menuturkan pada ibu hamil dan bayi yang baru lahir, program tersebut menekankan pentingnya wanita untuk mendapatkan gizi yang baik.

Seorang ibu yang hamil sehat lebih aman untuk melahirkan bayi yang lebih sehat. Hal ini dinilai dapat menjadi langkah awal dalam memutus siklus kemiskinan dalam keluarga yang menjadi salah satu faktor risiko penyebab anak terkena stunting.

“Apapun yang kami lakukan selalu fokus pada bagaimana mereka bisa terhindar dari kekurangan gizi. Lalu segmennya ada beberapa grup ada ibu hamil, remaja, anak balita dan perempuan serta ibu hamil kelompok yang sangat perlu perhatian,” kata Herrio.

Baca Juga: Komitmen Prabowo di KTT Terkait Gaza, Indonesia Siap Evakuasi dan Bangun Rumah Sakit

Selanjutnya pada kelompok anak balita, jelas Herrio, BISA mendorong seluruh anak mendapatkan asupan gizi yang baik. Hal ini dilakukan dengan memasifkan edukasi gizi melalui sejumlah media KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)

“Bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, BISA mengembangkan modul pelatihan tentang gizi ibu dan anak selama 1.000 hari pertama kehidupan, yang menekankan pentingnya suplementasi gizi mikro untuk mencegah cacat lahir. Modul ini memberikan informasi yang lengkap kepada petugas kesehatan di Puskesmas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan mereka,” ujarnya.

Kemudian pada usia remaja, BISA mengajak sekolah untuk memberikan tablet tambah darah yang bertujuan untuk mencegah remaja putri terkena anemia dan melahirkan anak stunting. Dengan demikian, kesempatan mereka untuk meningkatkan taraf hidupnya di masa depan dapat meningkat karena kesehatannya makin terjaga.

Baca Juga: Kemnaker Terus Perkuat Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Belanda

“Kemudian terakhir pada kelompok perempuan, hal fundamental dalam pendekatan kami adalah kesetaraan gender untuk mengatasi beban malnutrisi yang tidak proporsional yang ditanggung oleh perempuan dan anak perempuan dan mengatasi kebutuhan gizi khusus mereka,” kata dia.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah