Sumedang dan NTT
Senior Program Officer NI Indonesia Handayani Wasti Sagala menambahkan bahwa program BISA sudah dijalankan di dua daerah seperti Sumedang, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT)
Program tersebut memiliki area intervensi yang dibagi menjadi tiga lingkup. Pertama masyarakat dan keluarga. Dalam hal ini BISA fokus pada teknik komunikasi perubahan perilaku dan sosial terkait pemberian makan bayi dan anak (PMBA) dan praktik yang tepat dalam aspek kebersihan berupa cuci tangan pakai sabun, memperbaiki pola hidup remaja, ibu hamil dan menyusui hingga pola pengasuhan anak di bawah dua tahun.
Baca Juga: Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-AS Makin Solid
Sedangkan dalam sistem kesehatan, BISA mendorong pemerintah untuk meningkatkan kapasitas para tenaga kesehatan, staf pengawas dan pemangku kepentingan. Di kabupaten dan provinsi, program tersebut membantu pemerintah dalam memberikan layanan gizi berkualitas yang berkesinambungan dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga mengolah panganan lokal.
Terkait dengan kerja sama bersama pemerintah, Handayani menjelaskan program itu mendukung implementasi kebijakan nasional di tingkat pemerintahan yang lebih rendah, dengan mengembangkan kemampuan pemerintah lokal dalam merencanakan, menganggarkan dan memperkuat koordinasi para pemangku kepentingan.
“Sebagai contoh capaian program kami berupa mendukung pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan Sumedang untuk membentuk TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) di kabupaten yang memungkinkan tindakan konvergensi yang terkoordinasi, termasuk pemantauan rutin di tingkat kabupaten dan desa,” katanya.***