Stamina Prima Selama Ramadhan, Ahli Gizi Beberkan Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Buka Puasa

- 26 Maret 2024, 10:30 WIB
Ilustrasi - Menurut ahli gizi RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Kalimantan Timur, Arif Sudarsono, orang yang sedang menjalankan puasa mesti memahami pola nutrisi yang sehat untuk sahur dan berbuka puasa.
Ilustrasi - Menurut ahli gizi RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Kalimantan Timur, Arif Sudarsono, orang yang sedang menjalankan puasa mesti memahami pola nutrisi yang sehat untuk sahur dan berbuka puasa. /ANTARA/Istimewa/

 

DESKJABAR - Jangan anggap enteng pola makan sahur dan buka puasa. Memahami pola konsumsi makanan yang sehat saat sahur dan berbuka sangat penting untuk menjaga stamina selama berpuasa.

Ahli gizi RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Kalimantan Timur Arif Sudarsono mengatakan, orang yang sedang menjalankan puasa harus mengonsumsi makanan yang tidak hanya mengenyangkan tetapi juga kaya akan protein dan serat.

Sebab itu, kata Arif Sudarsono, penting untuk memilih makanan yang tepat saat sahur agar energi dapat bertahan hingga waktu berbuka.

Ia menekankan agar menghindari konsumsi makanan dalam porsi besar yang dapat menyebabkan rasa kantuk dan tidak nyaman.

Baca Juga: Penipuan Pembajakan SIM Ponsel Meningkat, Kaspersky Bagikan Cara Menghindarinya

Baca Juga: Nasib THR untuk Ojol Ditentukan Hari Ini, Kemnaker dan Komisi IX DPR Akan Bahas dalam Raker

"Konsumsi buah sebelum imsak sebagai sumber energi yang dapat membuat puasa lebih nyaman", katanya dikutip dari Antara, Selasa 26 Maret 2024.

Buah-buahan seperti kurma, lanjut dia, sangat disarankan karena kandungan kalium dan asam amino di dalamnya. Lalu saat berbuka, Arif mengingatkan untuk tidak tergesa-gesa dan mengonsumsi makanan secara berlebihan.

"Mulailah dengan minum air putih untuk menghidrasi tubuh, kemudian lanjutkan dengan makanan yang tidak terlalu manis," katanya.

Ia juga menyarankan untuk mengonsumsi kurma saat berbuka karena manfaatnya yang baik untuk tubuh. Kemudian, bagi mereka yang memiliki riwayat asam lambung, Arif menyarankan untuk menghindari konsumsi susu saat sahur.

"Tubuh akan secara otomatis beradaptasi dengan pola makan selama Ramadhan, namun penting untuk berniat dan mempersiapkan tubuh dengan makanan yang tepat," tutur Arif.

Baca Juga: THR Juga Diberikan kepada Guru PAI yang Diangkat Kemenag dan Pemda

Serat dan protein

Dijelaskannya pula, konsumsi sumber protein dan serat yang cukup dari buah-buahan dan sayuran dapat mempertahankan rasa kenyang lebih lama.

"Kesalahan umum yang sering terjadi adalah mengartikan rasa kenyang dengan makan dalam jumlah banyak. Padahal, dengan cuaca yang panas, penting bagi kita untuk menjaga daya tahan tubuh dengan nutrisi yang tepat," terangnya.

Arif menekankan pentingnya hidrasi, terutama selama sahur, seperti minum air mineral yang cukup, sekitar dua gelas saat sahur. Konsumsi air putih juga mesti diimbangi dengan konsumsi buah yang kaya akan vitamin dan mineral, sangat penting untuk mencegah dehidrasi.

Ia menyampaikan, buah-buahan seperti semangka dan melon, yang memiliki kandungan air tinggi, disarankan untuk dikonsumsi selama bulan Ramadhan.

Baca Juga: Jokowi Beri Masukan Kabinet, Prabowo yang Tentukan, Gibran: Kemungkinan Partai Rival Bergabung

Mengenai kebutuhan nutrisi selama Ramadan, Arif menjelaskan bahwa secara umum, kebutuhan energi sehari-hari berkurang karena tidak adanya makan siang.

"Untuk kebutuhan nutrisi rata-rata harian adalah minimal 1.700-2000 kalori. Namun, tubuh manusia membutuhkan minimal 80 persen dari total kebutuhan energi harian, yang biasanya masih terpenuhi selama puasa," paparnya.

Arif juga mengatakan bahwa bulan puasa adalah kesempatan untuk memperbaiki pola makan dan menjalankan program diet yang sehat.

"Dengan mengurangi asupan kalori berlebih dan memilih makanan yang bergizi, kita dapat menjaga kesehatan tubuh selama menjalankan ibadah puasa," tutupnya.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x