RAMADHAN 2024, Rasulullah SAW Berbuka dengan Kurma Bukan Tanpa Sebab, Inilah Hasil Peneltian tentang Kurma

- 11 Maret 2024, 16:00 WIB
/freepik/Azerbaijan Stockers/

 

DESKJABAR - Dari Anas bin Malik, ia berkata  bahwa Rasulullah SAW biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah).  Jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air.

Alangkah baiknya di Ramadhan 2024, kita berbuka puasa sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Beliau berbuka puasa dengan hanya buah kurma tentu bukanlah tanpa sebab. Hasil penelitian di zaman modern telah membuktikan hasil mengejutkan tentang khasiat buah kurma.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA, Pemkot Bandung Siapkan Paket Sembako Murah Sambut Ramadhan 2024, Catat Syarat dan Tanggalnya

Sebagai pemimpin umat Islam yang sangat dihormati dan disegani ketika itu, tentu para sahabat nabi akan dengan rela untuk memberikan makanan terbaik kepada Rasulullah SAW, karena mereka yakin pahala aan menantinya.

Namun kenyataannya, Rasulullah SAW lebih memilih beberapa butir kurma dan seteguk air untuk berbuka puasa karena bukan tanpa sebab, tetapi karena ada bimbingan Allah SWT untuk memberikan pelajaran berharga bagi umat Islam dari dulu hingga sekarang.

Hal itu juga tercantum dalam Al Quran : “Dan di Bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanaman-tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” (Q.S Ar-Ra’d: 4)

Dokter Ahmad Abdurrauf Hasyim dalam kitabnya Ramadhan wath Thibb mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah memilih mendahulukan kurma dan air daripada makanan lainnya karena ada bimbingan wahyu Ilahi maka beliau memilih kurma atau pun air sebagai yang terbaik bagi orang yang berbuka puasa.

Khasiat Kurma yang Mengejutkan

Mengutip dari laman resmi National Center for Biotechnology Information Amerika Serikat menyatakan bahwa cara pengobatan modern dengan penggunaan obat sintetis atau obat buatan selain mahal, juga mengubah jalur genetic dan metabolism, serta efek samping yang merugikan.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: National Center for Biotechnology Information


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x