Serbuan Penyanyi Mancanegara Menembus Belantika Musik Indonesia di Paruh Tahun 1970–1990 an

- 22 Desember 2023, 18:55 WIB
Penyanyi Jepang, Mayumi Itsuwa yang terkenal di Indonesia karena lagu
Penyanyi Jepang, Mayumi Itsuwa yang terkenal di Indonesia karena lagu /Akun @Spotify/

DESKJABAR – Belantika musik Indonesia sejak dekade tahun 1970 hingga 1990, tak hanya diramaikan oleh para penyanyi pribumi papan atas.

Setidaknya ada nama-nama besar penyanyi mancanegara seperti dari negara tetangga hingga negeri Australia dan Belanda yang juga populer di Indonesia.

Baca Juga: 60 Stan Jajanan Tradisional Ramaikan Acara Festival Kuliner Ciamis Malam Ini

Siapa saja penyanyi atau grup band yang pernah menyerbu pada tiga dekade tahun tersebut, berikut adalah catatannya :

1.Filipina

Dari negeri tetangga ini setidaknya ada nama besar penyanyi seperti Eddie Feregrina yang sukses menembus pasar musik tanah air di tahun 1970 an dengan lagu “Memories Of Our Dream”, “Since You've Been Gone” dan lagu “What Am I Living For”.

Eddie Feregrina sering diundang untuk tampil di TVRI maupun panggung hiburan off air saat itu. Sayang karirnya tidak lama karena penyanyi ini meninggal dunia dalam usia 32 tahun karena kecelakaan mobil.

Setelah era Eddie Feregrina lalu muncul penyanyi Victor Wood pada tahun 1973. Penyanyi ini kerap bermain di atas panggung dengan iringan The Mercy’s bahkan Favourite's Group.

Beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan pernah dia sambangi saat melakukan tour konsernya.

Di awal tahun 1980 Victor Wood merilis album dalam bahasa Indonesia dari mulai album “Pop Indonesia Vol 1” hingga Pop Indonesia Vol 3”.

Berturut-turut  Victor mengeluarkan album  “Bila Kau Seorang Diri”, “Darling” dan “Hati Lebur Jadi Debu”.  Lagunya yang populer berjudul “Anak” karya dari Ferdinand Pascual Aguilar.

Dereta penyanyi dari Filipina terus bertambah setelah penyanyi pria Jose Mari Chan melempar lagu “Beautiful Girl”  mampu menembus pasar domestik Indonesia sekitar tahun 1985.

Baca Juga: Publik Tunggu Konsep Ekonomi Digital Gibran dalam Skala Nasional

Lagu ini mampu menembus chart lagu barat di radio Indonesia yang biasanya dihuni oleh para penyanyi dari Amerika atau Inggris.

Album “Constant Change” yang dibawakannya meraih  Double Platinum karena telah menembus angka penjualan hingga 75 ribu keping.

Nama penyanyi Lea Salonga semakin memperpanjang penyanyi dari negara ini dengan lagunya “We Could Be In Love”.

Nama Maribeth giliran berkibar di Indonesia pada tahun 1993 dengan lagu fenomenal “Denpasar Moon” yang mendadak ngehits dimana-mana.

Lagu ini beberapa kali dinyanyikan kedalam beberapa versi lagu lainnya, bahkan Indosiar mengangkatnya menjadi sinteron berjudul “Bulan diatas Denpasar” dimana Maribeth juga bermain di sinetron tersbut.

Setahun kemudian Maribeth merilis album kedua bejudul “Born To Sing”, meski bisa diterima pasar musik Indonesia, album keduanya tidak bisa menyamai kepopuleran lagu “Denpasar Moon”

2.Jepang

Dari negeri Sakura muncul nama penyanyi Mayumi Itsuwa di tahun 1985 yang tidak menyangka lagunya “Kokoro No Tomo” sukses di Indonesia. Lagu ini kemudian dicover oleh penyanyi Ria Resty Fauzy dalam bahasa Indonesia.

Pada pertengahan tahun 1993 nama Mari Hamada muncul dengan lagu “Hold On” yang disambut hangat pecinta musik Indonesia.

Kesuksesannya terus berlanjut di tahun 1998 setelah Mari Hamada berkolaborasi dengan grup band asal Australia Indecent Obsession berjudul “Fixing A Broken Heart”.

Era musik Indonesia pada kurun waktu tahun 1990 dari Jepang didominasi oleh lagu tema serial televisi seperti “Tokyo Love Story”,  Samuray X  dengan lagu “Judy and Mary”  yang dibawakan oleh Sobakasu dan lagu “First Love” yang dibawakan oleh penyanyi Utada Hikaru.

3.Belanda

Dari negeri kincir angin Belanda, pasar musik Indonesia pernah diwarnai oleh suara merdunya Daniel Sahuleka melalui dua lagu hitsnya “Dont Sleep Away This Night” dan “You Make My World So Colourful“

Baca Juga: ASYIK LOH ! Wisata Minum Teh Kualitas Bagus di Perkebunan Gambung, Ciwidey, Kabupaten Bandung

Musisi kelahiran Ambon  itu pernah juga bekerjasama dengan musisi senior Bartje Van Houten yang merupakan frontman dari grup band D’Lloyd saat membuat rekaman album versi bahasa Indonesia untuk lagu “Dont Seleep Away This Night”  berjudul “Jangan Kau Menangis” pada Mei 1981.

Sedikitnya ada nama Christ Kayhatu dan Yance Manusama mendukung album  yang langsung menduduki peringkat ke 11 sebagai pendatang baru di Chart Top Hits Pop Indonesia.

Di bulan Oktober 1981 lagi-lagi Daniel merilis lagu “Surya Pagi” yang merupakan versi Indonesia dari lagu “You Make My World So Colourful”.

Daniel Sahuleka juga sempat membuat album  dibawah bendera perusahaan rekaman Akurama Record dengan judul album“Senyum dan Tangisku”, “Juwita” dan “Musik Rasta” bersama musisi Fariz RM.

Nama penyanyi lainnya dari Belanda adalah Sandra Reemer yang sudah dikenal melalui hits yang mendunia bersama Andres berjudul “Story Book Children”.

Sandra juga pernah membawakan lagu-lagu berbahasa Indonesia seperti “Oh Angin”, “Kopi Susu”, “Kapal Laju”, “Indonesia” dan “Bengawan Solo”. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Melintas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah