Ternyata Masyarakat Tengger, Selain Kuat Pegang Adat Istiadat, Juga Melek Digital

- 18 Oktober 2023, 20:38 WIB
Siti Nurholela (kanan) didampingi Yusfrie Virgianto (kiri) dari Perhimpunan Travel Agent Indonesia (PITA) memperlihatkan kain batik yang dipakai sebagai bahan udeng/ ikat kepala pria di Balai Desa Ngadisari, Sukapura Probolinggo, Rabu 18 Oktober 2023.
Siti Nurholela (kanan) didampingi Yusfrie Virgianto (kiri) dari Perhimpunan Travel Agent Indonesia (PITA) memperlihatkan kain batik yang dipakai sebagai bahan udeng/ ikat kepala pria di Balai Desa Ngadisari, Sukapura Probolinggo, Rabu 18 Oktober 2023. /Dicky Harisman/DeskJabar.com/

Baca Juga: Ubi Madu, Peluang Bisnis Baru Usaha Pertanian di Kabupaten  Sukabumi, Pasarnya Menanti

Sebagai Ketua Pokdarwis, Siti bekerja keras membangkitkan kepariwisataan di wilayahnya dengan pesona kuliner yang bisa dijual untuk wisata edukasi dan budaya seperti cara membuat nasi Aron yang pembuatannya dilakukan dalam waktu satu Minggu dan disajikan dalam acara-acara khusus.

Selain itu, wisatawan yang datang ke wilayahnya akan diajarkan cara bertanam di ladang dan berkebun seperti kentang dan bawang.

Sebagai edukasi budaya Pokdarwis yang dibinanya juga memperkenalkan budaya dan adat istiadat warga Tengger dengan cara membawa tamu ke rumah warga yang memiliki tungku atau pawon Tengger.

Baca Juga: Di Kabupaten Garut Tol Getaci Membeton Ratusan Hektar Lahan di 37 Desa: Cek Daftarnya!

Dan, warga Tengger merupakan warga yang gigih dalam mencari nafkah, rata-rata setiap warga memiliki piaran berupa sapi di rumahnya.

Secara status ekonomi mereka harus berdaya, sebab jika seorang warga Tengger memiliki hajatan. Dia akan mengeluarkan ratusan juta rupiah untuk membiayai acara hajatannya yang biasa dilakukan dalam waktu  tujuh hari tujuh malam. ***

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah