Corona Kucing ? Kematian Kucing Secara Masal dan Mendadak, Begini Kata Guru Besar IPB University

- 2 Agustus 2023, 12:03 WIB
 Kematian kucing secara mendadak dan massal di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta diduga akibat virus corona kucing (Feline Coronavirus)
Kematian kucing secara mendadak dan massal di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta diduga akibat virus corona kucing (Feline Coronavirus) / Instagram @kucingitb/

DESKJABAR – Kematian kucing secara massal dan mendadak di berbagai wilayah di Indonesia baru – baru ini menimbulkan tanda tanya besar, Kematian kucing secara massal tersebut menghebohkan jagat maya, namun sejauh ini belum pasti diketahui penyebabnya.

Peristiwa kematian kucing secara massal dan mendadak di berbagai wilayah cukup mengagetkan masyarakat dan mengundang keprihatinan berbagai pihak, termasuk Guru Besar IPB University.

Baca Juga: Sektor Perkebunan Jawa Barat Ciptakan Iklim Invetasi yang Sehat dan Berkelanjutan

Menurut Guru Besar IPB University, Prof Ronny Rachman Noor, peristiwa kematian kucing secara mendadak perlu diwaspadai, karena kejadian serupa juga terjadi di berbagai negara dalam skala yang lebih besar.

“Belum lama ini di Siprus ribuan kucing mati secara mendadak, dan menurut hasil penyelidikan disebabkan oleh virus corona kucing (Feline Coronavirus) varian yang tergolong ganas,” ujarnya.

Peristiwa kematian kucing Lanjut Ronny secara mendadak, di Siprus, Inggris, dan Polandia, menjadi peringatan bagi dunia, karena Feline Coronavirus yang lebih ganas secara perlahan namun pasti sedang menyebar  ke berbagai belahan dunia, termasuk Lebanon, Turki dan Israel, dan ada kemungkinan masuk ke Indonesia.

Menurut pakar genetika Ekologi IPB University ini, Pemerintah Siprus secara resmi.merilis data bahwa ada sekitar 300 ribu kucing yang mati akibat wabah Feline Coronavirus. Dengan demikian virus tersebut telah memakan korban lebih dari 30 persen populasi kucing di kota Siprus.

“Feline Coronavirus yang sedang mewabah ini, menurut laporan sementara, tidak terkait langsung dengan Covid-19. Sampai saat ini belum ada catatan kejadian virus ini menular pada manusia,” katanya.

Feline Infectious Peritonitis (FIP) Mematikan

Kucing yang tertular Feline Coronavirus, papar Ronny, mengalami Feline Infectious Peritonitis (FIP), yakni sel darah putih terinfeksi dan selanjutnya menyebarkan ke seluruh tubuh. FIP kemudian memicu reaksi inflamasi yang seringkali fatal di bagian perut, ginjal dan otak dan menyebabkan kematian.

Yang mengkhawatirkan dan perlu diwaspadai adanya dugaan dan muncul strain baru yang lebih mematikan akibat adanya mutasi.

Baca Juga: Karya Terakhir Ridwan Kamil Menara Kujang Sepasang di Jatigede Akan Diresmikan 13 Agustus 2023

“Munculnya varian baru itu, kemungkinan karena kucing dapat terinfeksi Covid-19 dan sebagai reaksinya, banyak diantara kucing itu membawa antibody baru yang dapat saja memicu terjadinya mutasi Feline Coronavirus pada kucing,” jelasnya.

Disamping mewabahnya Feline Coronavirus, lanjut Ronny dunia juga dihantui oleh menyebarnya virus flu burung H5N1 pada kucing, seperti yang terjadi di Polandia. Kucing yang tertular akan menunjukan gejala kesulitan bernafas, diare yang berdarah dan gejala abnormalitas syaraf.

Masih menurut Ronny, Badan kesehatan dunia (WHO) mengkhawatirkan penyebaran Feline Coronavirus, virus flu burung pada kucing, dan harus segera ditangani, apabila tidak segera ditangani maka akan menimbulkan wabah yang lebih serius lagi.

“Dari berbagai data yang telah dihimpun WHO, virus flu burung ini tidak saja menimbulkan kematian pada kucing saja, melainkan juga kepada hewan peliharaan lainnya seperti Anjing dan juga cerpelai, anjing laut dan singa laut,” ungkapnya.

Penularan Virus Flu Burung pada Kucing

Penularan virus flu burung pada kucing, Ronny mengatakan, akibat kontak langsung dengan unggas liar yang terinfeksi virus H5N1 atau memakan unggas yang terinfeksi virus ini.

“Sejauh ini belum ada kasus yang dilaporkan terkait penularan virus ini dari kucing ke manusia,” tegasnya.

Baca Juga: 5 September 2023 Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Berhenti, Kang Emil Sebut Ada Prestasi Membanggakan

“Saat ini WHO sedang memantau tanda- tanda penyebaran virus flu burung yang sudah menyebar pada kucing dan mewaspadai penyebaran virus ini ke manusia,” Ronny menambahkan.

Merebaknya kasus penyebaran Feline Coronavirus dan virus flu burung pada kucing dan hewan peliharaan lainnya di Indonesia, Prof Ronny menyarankan untuk sementara mengandangkan kucing dan tidak dilepas liarkan.

Segera pisahkan dan melaporkan kepada pihak yang berwenang apabila terjadi kematian kucing dan hewan peliharaan lainnya secara mendadak dan massal.

“Pemilik kucing diharapkan dapat menjaga sanitasi tempat pemeliharaan kucing dan kebersihan hewan peliharaan lainnya untuk mengurangi resiko penyebaran virus yang mematikan ini,” Imbuhnya.

Ia mengatakan, kejadian kematian mendadak kucing dalam jumlah besar di Jakarta dan daerah lainnya yang belum dilaporkan, mengharuskan pihak berwenang untuk mulai menentukan dan penelusuran lebih jauh apakah terkait dengan Feline Coronavirus.

“Jika memang benar kematian kucing ini terkait Feline Coronavirus, maka diperlukan langkah sistematis untuk mencegah penyebaran virus ini, termasuk memperkuat karantina kucing dan hewan kesayangan lainnya yang masuk dari luar Indonesia,” pungkasnya.*** 

Ingin mengetahui berita tentang kesehatan lainnya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: IPB University


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x