Hal lain yang menjadi ciri anak terindikasi austisme adalah kemampuan berbahasa dan bersosialisasi yang lamban. Ini harus menjadi perhatian para orangtua.
Jika orangtua menemukan sejumlah ciri tersebut, dibutuhkan skrining untuk diagnosis lebih lanjut oleh tenaga medis profesional.
Umumnya, dokter akan mendiagnosis dengan perangkat Modified Checklist for Autism in Toddlers, Revised with Follow-Up (M-CHAT-R/F).
M-CHAT-R/F adalah alat skrining tahap kedua berdasarkan laporan orang tua untuk mengevaluasi risiko autisme. Skrining ini dapat dilakukan saat anak telah berusia 18 bulan.
Rini berpesan, jika anak terdeteksi autisme, orangtua jangan menyangkalnya.
“Jangan menganggap anak baik-baik saja, coba untuk move on dan segera meminta pertolongan profesional,” katanya.
Deteksi dini, katanya, akan lebih baik agar ada perbaikan supaya anak itu bisa mandiri di kemudian hari,” tambahnya.***