Baca Juga: Ciri-ciri Obesitas atau Kelebihan Lemak Tubuh, Jangan Anggap Enteng, Bisa Memicu Banyak Penyakit
4. Faktor sosial ekonomi
Orang-orang yang memiliki akses terbatas ke supermarket, mungkin menyediakan makanan cepat saji yang tidak cepat rusak, misalnya makanan beku, kerupuk, dan kue.
Selain itu, orang yang tinggal di lingkungan berpenghasilan rendah mungkin tidak memiliki akses ke tempat yang aman untuk berolahraga.
5. Obat-obatan tertentu
Beberapa obat resep dapat meningkatkan risiko obesitas. Mereka termasuk prednisone, lithium, amitriptyline, paroxetine (Paxil), gabapentin (Neurontin, Gralise, Horizant) dan propranolol (Inderal, Hemangeol).
Komplikasi Akibat Obesitas
Obesitas pada anak sering menyebabkan komplikasi pada kesejahteraan fisik, sosial dan emosional anak.
Komplikasi fisik bisa meliputi:
Obesitas meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi akibat pola makan butuk juga berkontribusi pada penumpukan plak di arteri. Akibatnya arteri menyempit dan mengeras, ini meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke di kemudian hari.
Nyeri sendi akibat berat badan berlebih, bahkan bisa menyebabkan cedera pada pinggul.
Masalah pernapasan, misalnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak yang kelebihan berat badan. Anak juga mungkin menderita apnea tidur obstruktif, menyebabkan gangguan pernapasan anak berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur.