Danau Kerinci Terbesar di Kabupaten Jambi dan Legenda Kisah Calupat dan Calungga sebagai Naga Penunggu Danau

- 12 November 2022, 18:01 WIB
Pesona indah danau Kerinci dan Kisah Legenda Naga penunggu danau. Taman Nasional Kerinci Seblat
Pesona indah danau Kerinci dan Kisah Legenda Naga penunggu danau. Taman Nasional Kerinci Seblat /

DESKJABAR - Sebuah danau terbesar di kabupaten Jambi yang terdapat mitos Naga penunggu danau, kisah Calupat dan Calungga.

Danau Kerinci ini selain menjadi tempat wisata , ternyata memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat setempat seperti mengairi sawah dan juga menjadi sumber air minum.

Danau Kerinci ini terletak pada dua kecamatan yaitu kecamatan Danau Kerinci dan kecamatan Danau Keliling.

Baca Juga: Jelang Pembukaan, Perolehan Medali PORPROV Jabar 2022, Kabupaten Bekasi Meroket Di Puncak Klasemen

Dari kota Sungai Penuh, perjalanan ke danau Kerinci menempuh perjalan sekitar 30 menit. Dapat menggunakan mobil pribadi atau angkutan umum.

Menjelajahi keindahan alam Kerinci memang sangat menjanjikan dengan panorama indah berupa pegunugan, perbukitan , air terjun dan salah satunya danau Kerinci.

Para wisatawan dimanjakan dengan keindahan alam di danau Kerinci dan seringkali betah untuk berlama-lama di pinggir danau Kerinci.

Baca Juga: PENASARAN, Inilah Daftar Pemain Argentina yang Akan Bertanding di Piala Dunia 2022 Qatar

Legenda Danau Kerinci

Dibalik keindahan danau Kerinci, ada sebuah cerita legenda tentang adanya ular Naga di danau ini.

Dahulu kala ada 2 orang kakak beradik yang tinggal di sekitar pegunungan disekitar danau Kerinci bernama Calungga dan Calupat

Sang kakak Calungga mempunyai watak pemberani, keras dan juga sakti, sementara adiknya lebih tenang, bijaksana dan pandai.

Dalam sebuah perburuan mereka menemukan sebuah telur yang mereka besar. Telur tersebut memiliki warna putih berkilau. Dan akhirnya telur itu dibawa pulang.

Baca Juga: Pelaku Penusukan Mahasiswa Unpad di Gading Tutuka Ditangkap, Mengejutkan Ternyata Berteman dengan Korban

Sebagai orang yang bijak Calupat mengatakan untuk membiarkan telur itu selama tiga hari, menunggu petunjuk dari dewa.

Ketika Calupat pergi, Calungga merasa penasaran dengan telur tersebut pun akhirnya teluir itu direbus dan memakan telur hingga tidak tersisa.

Setelahnya Calungga pun tertidur pulas karena kekenyangan. Ketika terbangun dari tidur Calungga merasa sangat haus dan meminum seluru persediaan air yang ada dirumah.

Namun rasa haus tidak kunjung hilang bahkan semakin menjadi, akhirnya Calungga berlari keluar menuju sungai dan minum air sungai sebanyak-banyaknya sampai tidak disadari badannya membesar dan memanjang.

Baca Juga: FAKTA Penusukan Mahasiswa Unpad Hingga Tewas, Beli Jaket Ojek Online dan Pisau dari Toko Online

Muncul pula sisik-sisik dikulitnya berukuran besar dan akhirnya berubahlah Calungga menjadi seekor naga.

Keesokan harinya Calupat yang pergi ke sungai menemukan kakaknya sudah berubah menjadi seekor naga.

Karena tidak ingin menyakiti adiknya akhirnya Calungga meminta Calupat untuk pergi jauh ke suatu tempat. Dan mereka pun akhirnya berpisah dengan membawa kesedihan yang dalam.

Tahun berganti tahun, Calupat merasa rindu terhadap kakaknya. Dia pergi menuju Danau Gedang dan berteriak memanggil kakaknya dari tepi danau.”Calunggaaaaa…”

Baca Juga: Ayam Betutu Khas Bali Versi Masak Praktis, Bikinnya tak Ribet tapi Bumbunya Meresap

Tak berapa lama muncullah seekor naga besar dari dalam danau, dan mereka pun saling melepas rindu.

Calupat menyampaikan keinginannya untuk pergi ke tempat yang ramai banyak orang dan meminta kakanya untuk mengantarnya.

Karena sayang terhadap adiknya , Calungga menuruti keinginan Calupat dan mengantar melewati aliran sungai.Karena besarnya badan naga, maka sungai yang dilewatipun akhirnya jebol .

Baca Juga: Akhir Pekan Nih, Wisata Kulineran di Bogor Yuk! Ini 5 Rekomendasi Mie Ayam Terenak, Mantul, dan Legendaris

Calupat pun sampai di sebuah negeri. Berbekal kepandaiannya maka pada satu kesempatan Calupat diangkat menjadi seorang Raja.

Perjalanan Calungga mengantar adiknya dari danau Gedang membuatair dari danau surut sehingga muncullah daratan luas yang kini dikenal sebagai Lembah Kerinci.

Sedangkan Danau Gedang yang luas berubah menjadi danau yang lebih kecil yang dinamakan danau Kerinci. Disitulah Calungga tinggal yang sampai sekarang legenda ini masih dipercaya masyarakat sekitar.

Itulah legenda atau mitos yang berkembang dimasyarakat dan di ceritakan secara turun temurun tentang adanya naga di danau Kerinci.***

 

Editor: Samuel Lantu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah