Masyarakat juga dihimbau untuk tetap tenang dan waspada terhadap gejala gangguan ginjal akut tersebut seperti berkurangnya atau tidak adanya buang air kecil secara mendadak.
Dokter Lucky juga menghimbau untuk mengurangi kegiatan anak-anak yang dapat memaparkan resiko infeksi seperti kerumunan, kegiatan di ruang tertutup dan lain sebagainya.
Kemenkes bersama BPOM, Ahli Epidemiologi, IDAI, Farmakolog dan Puslabfor Polri melakukan pemeriksaan laboratorium untuk dapat memastikan mengenai penyebab dan juga faktor resiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.
Dalam meningkatkan kewaspadaan juga pencegahan terhadap kasus gagal ginjal akut ini, Kemenkes sudah meminta tenaga kesehatan untuk tidak memberikan resep obat-obatan dalam bentuk cair/sirup untuk sementara waktu sampai hasil penelitian tuntas.
Kemenkes juga sudah meminta untuk seluruh apotek agar tidak menjual obat-obatan dalam bentuk sirup sampai didapatkan hasil penelitian tersebut.
Kemenkes juga menghimbau kepada orang tua untuk sementara waktu agar tidak memberikan putra-putrinya obat-obatan dalam bentuk sirup.
Seperti diketahui bahwa kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) yang dilaporkan hingga tanggal 18 Oktober 2022 terdapat 206 kasus dari 20 provinsi dengan angka kematian mencapai 99 anak.***