“Nggak, cuma nanya-nanya.” jawab si tukang parkir sedikit menantang , mungkin melihat kang mus yang sudah tua dan berbadan kecil
“Tapi kamu sudah membuat anak saya merasa terganggu.” bentak kang Mus dan .”DUKK….!”, tiba-tiba si tukang parkir meregang kesakitan dan tersungkur.
Rupanya kang Mus tidak segan-segan menghajar orang yang menggoda anak perempuannya.
kang Mus pun pergi bersama sharfira menuju pabrik kecimpring hendak menemui Cecep.
Disana, dengan ketakutan akhirnya Cecep pun menceritakan bahwa jalanan , pasar dan terminal sudah diserang, diteror agar bisa mengusir.
“Dulu pada zaman kang Bahar, ada kejadian seperti ini. Kalaau ada orang atau kelompok yang ingin merebut wilayah pasar, terminal, jalanan berarti mereka datang untuk perang.” kata kang Mus.
“Pesan kang Bahar saat itu, kedamaian harus dikembalikan, dan unruk menjadi damai orang harus siap perang.” pungkas kang Mus menasehati Cecep yanghanya bisa mengangguk-angguk.
Baca Juga: Terdakwa Walikota Bekasi Non Aktif Rahmat Effendi Dituntut Jaksa KPK 9 Tahun 6 Bulan, Hari Ini