8 Dampak Buruk Emosi Berlebihan dan Stress Ketika mengandung, Ibu Hamil Harus Memahami

- 12 September 2022, 14:24 WIB
Ibu hamil stres dan emosi berkepanjangan bisa berdampak buruk bagi janin dan dirinya. pixabay xusenru
Ibu hamil stres dan emosi berkepanjangan bisa berdampak buruk bagi janin dan dirinya. pixabay xusenru /

Ketika hamil akan mengeluarkan hormon katekolamin, yang akan merangsang kontraksi rahim.

Jika mengalami stress, depresi, kecemasan berkepanjangan, trimester awal kontraksi rahim itu akan berpengaruh terhadap perkembangan janin.

Paling parah ibu hamil akan mengalami keguguran, jika depresi muncul di trimester 2 atau trimester 3 akan meningkatkan resiko kelahiran prematur

Sebelum janin berusia 30 minggu hal tersebut akan meningkatkan resiko cacat janin, berat badan janin jadi rendah bertahan hidup diluar kandungan rendah.

Baca Juga: ADE YASIN Dituntut 3 Tahun Penjara oleh Jaksa KPK, Bupati Bogor nonaktif Ini Minta Dicabut Hak Politiknya

5.Resiko preeklampsia maupun eklampsia

Hormon kelamin tidak hanya meningkatkan kontraksi rahim, bisa juga meningkatkan resiko darah tinggi pada ibu hamil.

Ketika gula darah tinggi bisa mengakibatkan preeklamsi maupun eklampsia, akan terjadi ketika ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi.

Terutama saat mau melahirkan tentunya itu sangat berbahaya bagi kondisi bunda dan janin.

6. Resiko berat badan bayi lahir rendah.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x