Network
DESKJABAR - Suguhan Musik Jazz yang akan ditampilkan pada event Jazz, Ubud Village Jazz Festival 2022 di Pulau Bali nanti akan memiliki atmosfir Jazz yang bernuansa Etnik, Techno Dan Fusion yang akan menghangatkan kawasan desa Etnik Ubud.
Tanda-tanda itu sudah dicirikan dengan melihat list musisi Jazz yang bakal hadir seperti Tohpati Bertiga, Balawan yang memiliki kiblat Jazz ke Progresif Jazz dan World Jazz.
Kawasan Ubud yang eksotis menjelang malam akan semakin kental dengan aroma musik Jazz yang menghanyutkan hingga menghentak.
Baca Juga: Musik Jazz Veteran Asal Korea, Sun Kim Akan Tampil Meriahkan Ubud Village Jazz Festival 2022 di Bali
Dari tuan rumah, akan hadir Gitaris Balawan memenuhi hasrat musik Jazz para pecintanya yang jauh-jauh datang ke Pulau Bali untuk menyaksikan Ubud Village Festival Jazz 2022.
Balawan yang gemar berimprovisasi di ruang dengar yang sebelumnya tak terjamah ruang khayal akan berimajinasi dengan karya-karyanya yang orisinal.
Lembut, menghentak, garang terkadang mengejutkan. Menjadi ciri khas dari setiap penampilannya di atas panggung Jazz.
Bagi dunia Jazz di Tanah Air pemilik nama lengkap I Wayan Balawan adalah nama yang tak asing lagi
Karya musisi yang lahir pada tahun 1972 ini ditorehkannya bersama kelompoknya, Batuan Ethnic Fusion dan pernah merilis beberapa rekaman album.
Memiliki kemampuan bermain gitar double-neck. Balawan telah mengembangkan teknik 8 Fingers Touch Style, yang juga dikenal sebagai Touch-Tapping Style.
Dipuja penggemarnya sebagai
gitaris tercepat di Indonesia. Ia juga disebut sebagai gitaris The Magic Finger di kalangan komunitas musik dunia.
Baca Juga: Musik Jazz Terdikotomi sebagai Musik Minoritas adalah Opini Salah, Ini Faktanya
Balawan mendengarkan gamelan Bali, gaya musik tradisional dari Bali, sejak lahir dan belajar main gitar secara otodidak pada usia delapan tahun.
Kemudian bergabung dengan band pertamanya di usia 14 tahun. Balawan muda lebih dominan memainkan lagu rock daripada gamelan.
Jenuh dengan musik Rock hingga kemudian memutuskan untuk belajar Jazz di Australian Institute of Music di Sydney Australia.
Disana ia belajar selama lima tahun. Sekembalinya dari Australia ia membentuk sebuah band bernama Batuan Ethnic Fusion, yang menggabungkan musik gamelan tradisional Bali dengan Jazz -gaya Fusion.***
