DESKJABAR - Akhir- akhir hujan tengah mengguyur Indonesia, dengan volume air yang cukup banyak dan berdampak pada bencana banjir.
Buktiknya, tercatat beberapa wilayah di Indonesia terdampak bencana banjir.
Banyak masyarakat yang mengalami dampak pasca banjir.
Dampak yang dirasakan oleh masyarakat salah yaitu penyakit.
Adab beberapa penyakit yang bisa dirasakan pasca banjir.
Melansir dari laman kemenkes.go.id berikut enam penyakit pasca banjir:
1. Demam Berdarah Dengue
Demam berdarah merupakan salah satu penyakit berbahaya, biasanya juga menyerang warga yang terdampak banjir.
Penyakit demam berdarah biasanya disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Baca Juga: Jadwal dan Live Score Badminton Final Singapore Open 2022, Indonesia Mendominasi Partai Puncak
Biasanya tanda orang yang terkena demam berdarah ditandai dengan suhu tubuh yang tinggi secara tiba-tiba dan juga terjadi pendarahan.
Apabila ada anggota keluarga yang memiliki ciri tersebut, segeralah bawa ke petugas kesehatan, puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Solusi pencegahan demam berdarah yaitu dengan program 3M, Mengubur, Menguras dan Menutup tempat penyimpanan air.
2. Diare
Diare merupakan salah satu penyakit menular yang biasanya ditemui saat setelah terjadinya bencana banjir.
Baca Juga: Jadwal Final Badminton Singapore Open 2022, Hari Ini 17 Juli, Tayang Langsung di Mana? Jam Berapa?
Biasanya juga diare disebabkan dari air minum yang sudah tercemar dengan berbagai zat pasca banjir.
Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit diare ini yaitu:
- Selalu membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum makan.
-Biasakan diri dengan mencuci tangan setelah membuang hajat.
- Untuk air yang akan dikonsumsi rebusla terlebih dahulu hingga mendidih sebelum digunakan.
- Menjaga lingkungan daerah tempat tinggal, jangan membuang sampah sembarangan.
Jika anda atau salah satu keluarga sudah terkena diare, berikanlah segera pertolongan pertama dengan memberikan obat.
Obat tersebut bisa dengan meracik sendiri berupa oralit atau obat obatan di warung dan apotek.
3. Flu
Cuaca yang tidak menentu saat banjir membuat kondisi tubuh naik turun, daya tahan tubuh menurun.
Sehingga tak ayal, tubuh akan rentan terkena infeksi virus atau bakteri dan mudah sakit seperti flu.
4. Penyakit kulit
Penyakit kulit lazim ditemui pada para korban yang terkena dampak banjir.
Dan penyakit kulit yang rentan terjadi saat banjir adalah kutu air, kurap, dermatitis alergi dan semacamnya.
Salah satu cara mencegah penyakit kulit terutama setelah banjir yaitu mandi dengan menggunakan sabun dan air yang bersih.
5. Leptospirosis
Penyakit leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira, penyakit ini ditularkan melalui hewan salah satunya adalah tikus.
Biasanya penyakit leptospirosis akan ditularkan melalui kencing tikus yang memang sudah mengandung bakteri leptospira yang terbawa oleh air.
Jika ada orang terpapar air yang sudah terkontaminasi kencing tikus, maka kemungkinan terkena penyakit ini akan semakin lebih tinggi.
Untuk mencegah penyakit leptospirosis ini, perlu kesadaran masyarakat yang terkoordinasi dengan baik.
Solusinya adalah dengan mengurangi populasi tikus di sekitar tempat tinggal, bagi orang yang sedang terluka agar tidak bermain main dengan air banjir.
Baca Juga: Profil Lengkap Sungai Cimanuk Mulai dari Asal Nama, Lokasi Hulu hingga Debit dan Kualitas Air
Jika memang terpaksa maka gunakan sepatu bot untuk melindungi kaki.
6. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Penyakit ISPA disebabkan oleh berbagai mikroba, bakteri dan virus.
Gejala yang biasa ditemui di penderitanya adalah si penderita akan mengalami batuk dan demam.
Jika sudah masuk dalam kategori yang berat, maka gejalanya akan bertambah seperti adanya nyeri di bagian dada, sesak napas dan lain-lain.
Untuk menanganinya, si penderita harus beristirahat dan melakukan pengobatan sesuai dengan gejala yang sudah terjadi.
Baca Juga: Doa Khusus Dibacakan di Siang Hari agar Anda Kelimpahan Rezeki, Mengalir Tanpa Henti
Itulah enam penyakit yang sering muncul di masyarakat pasca banjir.
Penyakit penyakit pasca banjir dapat dicegah dengan berperilaku hidup sehat.***