Duduk lama Tingkatkan Risiko Masalah Jantung Hingga 20 Persen

- 25 Juni 2022, 08:22 WIB
Ilustrasi- Duduk lama tingkatkan resiko penyakit jantung
Ilustrasi- Duduk lama tingkatkan resiko penyakit jantung /Pexels/

Tim peneliti memperkirakan bahwa kebiasaan duduk di negara berpendapatan tinggi cenderung berkaitan dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi dan aktivitas pekerjaan yang menghasilkan gaji lebih baik.

Baca Juga: PSIS Ditunggu Bhayangkara FC di Perempat Final Piala Presiden 2022, Calon Lawan Persib Bandung?

Hasil penelitian, bukti menunjukkan bahwa kebiasaan sedenter mendorong tingginya angka penyakit jantung di negara barat.

Selain itu ditemukan kombinasi antara perilaku tidak aktif dan duduk turut berkontribusi pada 8,8 persen dari semua kematian. Angka tersebut cukup mendekati angka kontribusi rokok terhadap semua kematian.

Penyuluhan yang disampaikan adalah untuk mengurangi seberapa lama anda duduk, jelas Profesor Scott Lear dari Simon Fraser University seperi dilansir dari laman Express.co.uk, selasa 22 Juni 2022.

Profesor Lear menganjurkan, duduk dengan durasi waktu lama harus diimbangi dengan perbanyak aktivitas latihan fisik pada hari yang sama.

Dianjurkan pula aktivitas duduk selama empat jam per hari, diimbangi dengan latihan fisik selama 30 menit, hal itu jika dilakukan dapat mengurangi risiko hingga 2 persen, ujarnya.

Menurut Profesor Lear, latihan fisik walaupun dilakukan hanya dalam waktu singkat dapat memberikan efek kesehatan yang signifikan, terlepas ada tidaknya pengaruh terhadap penurunan berat badan selama proses latihan.

Latihan fisik secara rutin juga dapat memperbaiki kondisi jantung, dan dapat membuat sistem peredaran darah menjadi lebih efisien.

Kebiasan baik ini juga dapat menurunkan kolesterol tinggi, darah tinggi, yang kerap berkontribusi pada terjadinya penyakit jantung.

Halaman:

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: PMJNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x