DESKJABAR - Pandemi Covid-19 masih melanda muka bumi kita ini.
Pada pertengahan tahun 2021, muncul varian Covid-19 yang disebut dengan varian Delta.
Virus Covid-19 varian delta diketahui memiliki gejala yang cukup parah karena menyerang sistem pernapasan bawah (paru-paru).
Kemudian, varian Covid-19 yang muncul setelah varian Delta yaitu Omicron.
Varian Omicron ini mulai muncul sekitar akhir tahun 2021 lalu.
Varian Omicron ini memiliki gejala yang lebih ringan dibandingan varian Delta.
Sebab, varian Omicron ini lebih menyerang ke sistem pernapasan atas (hidung).
Bahkan, gejala varian Omicron ini juga hampir mirip dengan flu biasa.
Hingga saat ini ternyata telah ditemukan kasus varian Covid-19 yang baru.
Baca Juga: MISTERI KASUS SUBANG, Seorang Saksi Kasus Pembunuh TUTI dan AMEL, Ternyata Punya Jabatan Penting
Varian Covid-19 yang baru ini disebut dengan varian Deltacron.
Varian Deltacron ini diketahui mulai menyebar sejak Maret 2022 ini.
Dilansir DeskJabar.com dari laman The Guardian, varian Deltacron adalah varian Covid-19 yang merupakan kombinasi dari elemen virus Delta dan Omicron.
Menurut Professor Lawrence Young, ahli virologi di University of Warwick, kombasi varian Omicron dan Delta tersebut memang bisa menginfeksi orang yang sama.
Menurut Gisaid, salah satu ilmuwan dari komunitas global yang menginformasikan varian Deltacron, varian Delatacron ini diperkirakan sudah ada sejak awal tahun 2022 ini.
Baca Juga: PERSIB BANDUNG Bentrok PERSEBAYA, Robert Alberts : David da Silva Jadi Tumpuan dan Sumber Gol
Bahkan, saat awal tahun 2022 ini, varian Deltacron ini telah teridentifikasi di beberapa wilayah Prancis.
Selain itu, menurut UK Health Security Agency (UKHSA), kasus Deltacron juga telah terdeteksi di Inggris sebanyak 30 kasus hingga saat ini.
Selain itu, kasus varian Deltacron ini juga teridentifikasi di Denmark, Belanda hingga Amerika Serikat.
Di Inggris dan Amerika Serikat tampaknya menggabungkan bagian berbeda dari virus induknya.
Hal tersebut berbeda dengan kasus varian Deltacron yang ada di Inggris.
Namun, hingga saat ini tidak ada laporan kasus Deltacron di Indonesia.
Hingga kini, kasus Covid-19 di Indonesia masih didominasi oleh varian Omicron yang totalnya telah mencapai 8.272 kasus.
Gejala Deltacron
Dilansir DeskJabar.com dari laman Independent, gejala varian Deltacron terdiri dari flu, sakit tenggorokan, kehilangan indera penciuman dan batuk.
Demikian penjelasan tentang varian Deltacron dan gejalanya.***