5 Cara Penularan Omicron dan 5 Ciri Kena Omicron, Nomor 4 Sering Dilakukan, BERNYANYI Bisa Tularkan Omicron

- 22 Februari 2022, 11:30 WIB
Foto : Ilustrasi bernyanyi ternyata jadi salah satu cara penularan Omicron. Pexels/PublicDomainPictures
Foto : Ilustrasi bernyanyi ternyata jadi salah satu cara penularan Omicron. Pexels/PublicDomainPictures /

DESKJABAR- Cara penularan Omicron begitu cepat dibandingkan varian Delta. Sehingga dibeberapa kota di Indonesia terjadi lonjakan yang cukup signifikan, salah satu nya di Kota Bandung Jawa Barat.

Memang beberapa cara penularan Omicron terjadi yang tidak disengaja atau terlupakan sehingga tidak terasa sudah tertular atau menularkan Covid-19 varian Omicron.

Berdasarkan informasi yang dihimpun setidaknya ada lima cara penularan Omicron yang ke 4 sangat sering dilakukan dan tanpa disadari.

Baca Juga: Jurang Cadas Pangeran, Sumedang Kental Cerita Horror, Begini Kenyataan di Bawahnya

Kita juga harus lebih paham tentang ciri ciri terkena Omicron agar segera bisa diobati atau segera melakukan Isolas Mandiri (Isoman) agar tidak menularkan Omicron ke orang lain.

Begitu juga cara penyembuhan bisa dilakukan di rumah bila gejalanya ringan dengan cara istirahat, makan makanan bergizi dan meminum air putih minimal 6 liter perhari.

5 Cara penularan Omicron

1. Cara penularan Omicron antar manusia secara langsung

2. Cara penularan Omicron antar manusia secara tidak langsung melalui benda atua permukaan yang terkontaminasi virus seperti gagang pintu, meja, pegangan dan lainnya

3. Cara penularan Omicron dengan menyentuh mata, hidung atau mulut setelah memegang benda yang terkontaminasi oleh virus covid-19

4. Cara penularan Omicron dengan terinfeksi dari sekresi yang dikeluarkan melalui mulut dan hidup pasien positif covid-19 seperti airliur sekresi pernapasan, droplet atau percikan akibat bantuk bersin berbicara atau bernyanyi

5. Cara penularan Omicron dengan kontak erat dengan orang yang positif covid-19

Baca Juga: Sub-Varian BA.2 OMICRON Mengkhawatirkan, Lebih Bahayakah Dari Induknya? Begini Penjelasan Para Ahli dan WHO


5 Ciri ciri terkena Omicron

1. Ciri terkena Omicron yakni pilek atau hidung berlendir

Pilek adalah salah satu gejala paling umum yang terlihat dala gejala Covid-19 varian Omicron ini.

Pada bulan Desember 2021 lalu, para peneliti di Inggris memperingatkan orang-orang yang sakit pilek atau flu harus dianggap Covid-19.

Sebab, kemungkinan besar yang mengidap flu atau pilek di Inggris tersebut telah terpapar Covid-19 varian Omicron.

2. Ciri terkena Omicron, sakit tenggorokan atau batuk

Batuk telah menjadi gejala yang menentukan dari Covid-19 sejak awal pandemi ini terjadi.

Namun, di varian Omicron ini, orang-orang yang terpapar lebih merasakan sakit di tenggorokan.

3. Ciri terkena Omicron sakit otot atau saking punggung

Laporan pertama Omicron dari Afrika Selatan menyatakan, nyeri punggung bawah sebagai gejala.

Bahkan, laporan dari negara lain juga menyatakan gejalanya termasuk nyeri otot juga.

4. Ciri terkena Omicron, kehilangan indera penciuman jarang terjadi

Virus Covid-19 varian Omicron ini berbeda dengan varian delta sebelumnya.

Gejala varian delta lebih cenderung pada kehilangan indra penciuman.

Sementara, varian Omicron ini tidak menghilangkan indra penciuman.

Bahkan, perbandingannya, dari lima orang yang terpapar Omicron, hanya satu orang yang menyatakan telah kehilangan indra penciuman.

Baca Juga: Inilah 20 Weton Dengan Keberuntungan di Bulan Maret 2022, 5 di Antaranya Bakal Mendapat Rezeki Sultan

5. Ciri terkena Omicron yang terakhir adalah kelelahan

Ini adalah gejala yang paling umum terjadi bagi orang yang terpapar Covid-19 Gejala ini memang terjadi di semua varian Covid-19.

Tentunya, gejala kelelahan ini bisa membedakan antara flu biasa dengan varian Omicron.

Namun, untuk lebih memastikan terpapar Omicron atau tidak, maka lebih baik melakukan tes Covid-19 seperti tes PCR atau antigen.

Cara penyembuhan
Jika Anda demam, itu adalah tanda bahaya. "Karena jenis respons imun yang Anda dapatkan yang mengakibatkan demam, biasanya karena ada banyak virus yang berkeliaran," kata Chin Hong.

"Jika Anda bebas demam tetapi Anda masih merasa sakit, itu juga bukan pertanda baik," lanjutnya.

Jadi, tetaplah menjalankan isoman selama 10 hari itu, dan tetap menjauh dengan orang lain

Tetapi jika Anda merasa lebih baik, dan 10 hari telah berlalu sejak awal gejala atau tes positif pertama Anda, anggap diri Anda baik-baik saja.

Lalu bila Anda berencana untuk menengok seseorang yang rentan, yang terbaik adalah menunggu sampai gejala Anda sembuh.

Kita menggunakan hasil tes untuk memutuskan kapan harus keluar dari isolasi?

Pertama, pastikan Anda memahami jenis tes yang Anda ambil.

Tes PCR sangat akurat pada awal infeksi karena dapat mendeteksi dan mengamplifikasi DNA virus dalam jumlah sedikit.

"Tetapi PCR bukanlah pilihan yang tepat untuk mengetahui kapan Anda tidak lagi menularkan, karena sensitivitasnya," ujar Grad menjelaskan.

Baca Juga: LIGA 1 PERSIB, Lawan PSM Makassar, Persiapan Tidak Ideal, Rene Albert Pastikan Persib Raih Poin Maksimal

Ada beberapa orang yang mengalami sedikit kesalahan karena PCR positif selama berminggu-minggu, atau dalam beberapa kasus bahkan berbulan-bulan, setelah infeksi. "Padahal mereka tidak lagi menular," kata Grad.

Ggunakan tes antigen cepat. "Karena positif ketika serangan virus Anda tinggi, sesuai dengan tingkat ketika orang cenderung menular," kata Landon."Jadi, jika Anda negatif pada tes antigen cepat dan Anda tidak memiliki gejala apapun, Anda bersih," tambah Chin-Hong.

Bagaimana jika 10 hari telah berlalu dan Anda masih dinyatakan positif pada tes cepat?

"Itu pasti terjadi, dan kami tidak memiliki jawaban yang bagus. Mengapa? Satu hal yang harus dilihat adalah seberapa samar garis positif pada tes cepat," kata Chin Hong.

Sementara Landon mengatakan, karena penelitian telah menunjukkan bahwa semakin gelap atau lebih intens garis itu dan semakin cepat muncul, berarti semakin banyak virus yang ada di hidung Anda.

"Jadi jika Anda melewati hari ke 10, Anda merasa lebih baik dan Anda tidak mengalami gangguan kekebalan, dan garis tes cepat tidak terlalu gelap, atau perlu waktu lebih lama untuk menjadi positif setiap hari, Anda mungkin aman untuk keluar di hari ke-10," katanya.

Tetapi jika Anda akan berada di sekitar orang-orang yang rentan, seperti seseorang yang baru saja menjalani transplantasi organ, lanjut usia, atau berisiko terkena penyakit parah dengan Covid, sebaiknya Anda menghindar dulu.

Baca Juga: Tahu dan Tempe Jadi Langka, FAKTA: Pelanggan Paham Kondisi, Ini Pengungkapannya!

Dan ingat, ketika Anda berada di tempat umum, Anda tidak pernah tahu seseorang yang berinteraksi dengan Anda itu adalah kelompok rentan atau bukan.

"Jadi, jika Anda ragu dengan penularan Anda, kenakan masker berkualitas tinggi di depan umum karena mempertimbangkan orang-orang itu," ujar Landon.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: medicalnewstoday Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah