INFO PENTING! 5 VAKSIN COVID 19 Ini Resmi Jadi BOOSTER, Sesuai Izin Penggunaan Darurat BPOM

- 11 Januari 2022, 06:52 WIB
BPOM keluarkan izin 5 vaksin covid 19 menjadi booster. /Pixabay oleh Geralt
BPOM keluarkan izin 5 vaksin covid 19 menjadi booster. /Pixabay oleh Geralt /

DESKJABAR- Pemberian vaksin Covid 19 sebagai booster perlu dilakukan untuk meningkatkan kadar antibodi yang mengalami penurunan signifikan enam bulan setelah mendapat vaksin Covid 19 dosis lengkap.

Oleh karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk 5 produk vaksin Covid 19 yang digunakan sebagai vaksin dosis lanjutan atau booster.

Hal itu diungkapkan Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam keterangan persnya, di Jakarta Senin 10 Januari 2022. Menurutnya, pemberian booster vaksin covid 19 telah direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Baca Juga: UPDATE KODE REDEEM FF 11 Januari 2022, Baru 1 Menit Yang Lalu, Belum Digunakan, Banyak Hadiah Senjata Sultan

Baca Juga: Kenangan Menggunakan Adam Air Rute Jakarta-Medan, Sebelum Tragedi Pesawat Jatuh di Perairan Sulawesi 2007

“Data imunogenisitas dari hasil pengamatan uji klinik terdiri dari semua vaksin Covid 19 menunjukkan adanya penurunan kadar antibodi yang menurun secara signifikan sampai di bawah 30 persen. Terjadi setelah enam bulan pemberian vaksin primer yang (dosis) lengkap. Oleh karena itu, diperlukan pemberian vaksin booster atau dosis lanjutan untuk meningkatkan kembali imunogenisitas yang telah menurun,”  ujarnya.

Kelima vaksin Covid 19 yang telah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM sebagai vaksin booster yaitu vaksin CoronaVac produksi PT Bio Farma, vaksin Pfizer, vaksin AstraZeneca, vaksin Moderna, dan vaksin Zifivax.

Pengeluaran izin penggunaan darurat 5 vaksin Covid 19 sebagai booster tersebut, lanjut Penny, dilakukan setelah proses evaluasi bersama tim ahli Komite Nasional Penilai Vaksin (Covid-19) dan telah mendapatkan rekomendasi memenuhi persyaratan yang ada.

Ia pun menyatakan, masih terdapat beberapa vaksin Covid 19 yang tengah diuji klinik untuk memperoleh izin penggunan darurat atau EUA sebagai vaksin dosis lanjutan.

“Ada juga beberapa yang sedang uji klinik vaksin booster yang masih berlangsung dan dalam waktu beberapa hari ini akan juga bisa kita putuskan emergency use authorization-nya,” imbuhnya.

Penny menyebutkan, vaksin booster Covid 19 dapat diberikan kepada kelompok masyarakat dengan kriteria usia 18 tahun ke atas dan diberikan minimal enam bulan dari vaksin primer dosis lengkap.

Baca Juga: Ustadz Abdullah Zaen, Perilaku Menyebabkan Telat Rejeki, Telat Kaya, Telat Nikah, Kuncinya Hanya Satu

Booster Homolog dan Heterolog

Penggunaan vaksin booster ada dua macam, homolog atau heterolog. Vaksin booster homolog adalah vaksin booster yang diberikan, kepada mereka yang jenis vaksin primernya sama. Misalnya vaksin kesatu dan kedua pakai SinovaC, maka boosternya SinoVac lagi.

Sementara vaksin booster heterolog, adalah vaksinasi booster yang menggunakan vaksin yang berbeda dengan vaksin primernya. Misalnya, mereka yang vaksin kesatu dan kedua pakai Astrazeneca, bisa vaksin booster dengan Moderna.

Penny menjelaskan keampuhan 5 vaksin booster yang telah dikeluarkan UEA-nya. Baik secara homolog maupun heterolog.

Vaksin CoronaVac produksi PT Biofarma sebagai  booster homolog dengan dosis sebanyak satu dosis. “(Hasil uji) imunogenisitas menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster ini pada subjek dewasa ,” katanya.

Vaksin Pfizer atau Comirnaty, untuk booster homolog dengan dosis sebanyak satu dosis, hasil imunogenisitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster sebesar 3,3 kali.

Vaksin AstraZeneca untuk booster homolog dengan dosis sebanyak satu dosis. Penny mengatakan, hasil uji imunogenisitasnya menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi sekitar 3,5 kali setelah pemberian vaksin booster jenis ini.

Selanjutnya, vaksin Moderna digunakan untuk booster homolog dan heterolog dengan dosis setengah dosis. Booster heterolog vaksin Moderna digunakan untuk vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Janssen atau Johnson & Johnson.

Baca Juga: KLAIM DAN REBUT SG 2 M1887, 99999 Diamond FF Gratis, Deaths Eye Weapon di Kode Redeem FF 11 Januari 2022

“Ini menunjukkan respons imun antibodi netralisasi sebesar 13 kalinya setelah pemberian dosis booster,” ujar Penny.

Terakhir, vaksin Zifivax digunakan untuk booster heterolog dengan vaksin primer Sinovac dan Sinopharm. “Titer antibodi netralisasi meningkat lebih dari 30 kali pada subjek yang telah mendapat dosis primer Sinovac atau Sinopharm,” ujarnya.*** 

 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Kemeninfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x