DESKJABAR - Setiap bulan, kaum hawa akan mengalami haid atau menstruasi.
Akan tetapi, tidak semua perempuan mengalami haid secara teratur setiap bulannya.
Normalnya, perempuan bisa mengalami haid sekali dalam 21-38 hari.
Baca Juga: Tahukah Kamu? 5 Manfaat Kunyit Sebagai Obat Berbagai Penyakit, Salah Satunya Pereda Nyeri Haid
Namun, beberapa perempuan bisa mengalami haid hingga 2 kali dalam sebulan.
Beberapa perempuan lainnya malah mengalami keterlambatan satu minggu hingga satu bulan dari periode waktu tersebut.
Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan dr Syafriani Tanjung menjelaskan, ada 2 faktor penyebab siklus haid tidak teratur.
Faktor pertama adalah kelainan organ atau adanya penyakit pada rahim.
Faktor kedua adalah non-organ seperti hormonal dan faktor lingkungan.
Mengenai kelainan organ, ia menerangkan penyebabnya di rahim perempuan itu terdapat kista, polip, myoma, kanker, adenomyosis, atau polycystic ovary syndrome (PCOS).
"Penting untuk melakukan konsultasi bersama dokter kandungan untuk melakukan USG dan penanganan yang sesuai," tutur Syafriani Tanjung dalam jumpa virtual, Jumat, 26 Agustus 2022.
Baca Juga: Nyeri Payudara Menjelang Haid? Jangan Khawatir ! Itu Hal yang Wajar. Begini Kata dr. Kevin Mak
Untuk faktor non-organ, kondisi rahim perempuan tersebut normal, tetapi ia tetap mengalami gangguan siklus haid.
Penyebabnya antara lain karena aktivitas berlebihan, hormonal, makanan, atau stres.
Menurut Syafriani Tanjung, meskipun faktor non-organ lebih mudah dikelola, perempuan tetap perlu pandai mengelola kegiatan sehari-hari agar siklus haid normal.
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) itu menyatakan bahwa asupan makanan merupakan salah satu yang berpengaruh dan sangat berkaitan dengan kelangsungan siklus haid normal.
"Diet ketat atau pola makan yang salah dan berlebihan akan mempengaruhi siklus periodik ini," ucap dr Syafriani Tanjung.
Baca Juga: Waspadai Stroke, Gejala-gajala Ini Sering Menghampiri Tanpa Disadari, Ketahui Sebelum Terjadi
Dokter yang berpraktik di RS Medistra itu juga menyarankan perempuan untuk menghindari makanan gorengan atau junk food.
"Makanlah makanan sehat dengan memperbanyak buah, sayur, makanan berprotein, dan antioksidan," ujarnya.
Menurut dia, tempe juga bahan pangan yang mengandung protein dan estrogen alami sangat baik dikonsumsi.
Selain asupan makanan yang baik, ia juga meminta kaum hawa untuk menjadikan olah raga teratur sebagai gaya hidup.
Olah raga yang baik tidak perlu berat, tapi yang penting teratur. Sebagi contoh, jalan kaki 15 menit setiap hari.
"Olah raga teratur akan menyeimbangkan hormon dalam tubuh, memperbaiki metabolisme, dan membakar lemak," tutur dr Syafriani Tanjung.
Selain bicara tentang siklus haid, ia juga menyebutkan bahwa perempuan tidak perlu merasa khawatir jika mengalami nyeri haid selama tidak mengganggu aktivitas harian.
Akan tetapi, jika perempuan harus mengonsumsi obat pereda nyeri setiap bulan, dr Syafriani Tanjung menyarankan mereka untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit.***