Ikan Sidat, Tak Kenal Maka Tak Sayang, Ikan Ini Berbeda dengan Belut, Jangan SampaiTertukar

20 Juli 2022, 13:36 WIB
Ikan Sidat berbeda dengan belut, kenali perbedaannya/kkp.doc /

DESKJABAR - Ikan Sidat mulai diminati masyarakat Indonesia, walau secara jumlah masih sedikit tapi menurut data statistik budidaya ikan ini mulai berkembang di Indonesia.

Data sementara pada tahun 2019 produksi ikan Sidat mencapai 515.18 ton, mengalami kenaikan produksi dari tahun sebelumnya hingga 59%.

Sidat adalah ikan yang bersifat predator, memangsa hewan atau ikan lainnya.

Ada perbedaan dengan Belut secara fisik. Belut memiliki warna tubuh kuning kecuklatan, sementara ikan Sidat berwarna abu-abu gelap dipunggung dan berwarna keputihan di bagian perut.

Baca Juga: KASUS SUBANG, dr Hastry Bicara Blak-blakan Mulai Kisah Mistis, Sifat Pelaku hingga Hasil Forensik

Sidat ( Anguila ssp) adalah salah satu sumber daya perairan di Indonesia yang sangat ekonomis. Karakteristik khas ikan sidat adalah 'katadromus' yaitu bisa hidup di air tawar, payau, bahkan laut

Ikan sidat merupakan jenis ikan yang berbahaya yang agresif, dengan ciri giginya yang tajam. Jika tergigit ikan sidat akan mengalami luka yang cukup parah.

Postur tubuh ikan sidat cenderung membulat dengan ekor berbentuk pipih diujungnya. Berbeda dengan belut yang bentuknya agak memipih serta bentuk ekor yang meruncing

Budidaya ikan sidat mulai banyak dikembangkan di indonesia untuk menunjang perekonomian masyarakat.

Baca Juga: GEMPA TERKINI, Gorontalo Diguncang Gempa Bumi Kekuatan 5,0 Magnitudo, Berpotensi Tsunami Atau Tidak?

Budidaya ikan sidat mirip dengan budidaya belut atau ikan yang lain pada umumnya, dibudidayakan di kolam tanah, beton atau terpal. Hal yang terpenting dari budidaya ikan sidat adalah harus ada sirkulasi air dan aerasi yang terus menerus selama 24 jam setiap hari.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada 18 spesies ikan sidat, dan ternyata 12 spesies diantaranya berasal dari Indonesia, Namun nelayan dan masyarakat banyak yang belum mengetahui dan membudidayakan ikan ini.

Di Jepang dan China menu ikan sidat adalah salah satu menu yang banyak disukai bahkan di pasar internasional.

Diketahui bahwa manfaat ikan sidat dan kandungan kalorinya mencapai 270 kkal/100 gram. Vitamin A yang terkandung pada ikan sidat mencapai 7 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan telur ayam, mencapai 4700 IU/100gram.

Baca Juga: PASTI! Laga Kandang Persib di Kompetisi Liga 1 Gunakan Stadion GBLA, tak Ada Layar Lebar untuk Penonton

Berbanding terbalik dengan ikan salmon, maka sikluss hidup ikan sidat dewasa akan mengeluarkan telurnya dilaut yang dalam. Setelah menjadi glass eel dan elver akan bermigrasi ke air tawar atau payau.

Dan setelah dewas ikan sidat akan kembali bermigrasi kembali ke laut dalam untuk melewati proses pemijahan.

Masyarakat di Jepang sangat mengutamakan kualitas. Ikan sidat yang mereka inginkan biasanya adalah yang berukuran 50 gram, selanjutnya akan mereka besarkan hingga ukuran sesuai yang mereka inginkan Dengan cara ini, rasa dan kualitas ikan sidat akan terjaga dengan baik.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: kkp.go.id agronet.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler