KABAR GEMBIRA, Kasus OMICRON Terus MENURUN, Begini Cara Hindari Paparan Virus Varian Ini

21 Februari 2022, 12:36 WIB
Kabar gembira, kasus Omicron terus menurun, begini cara hindari paparan varian ini. /pixabay @Alexandra_Koch/

DESKJABAR – Kasus Covid-19 varian Omicron terus mengalami penurunan secara signifikan. Penurunan ini dilihat berdasarkan data yang tercatat di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Jika di awal Februari 2022 kasus Omicron disebut memasuki gelombang puncak yang akan terus meningkat, maka di pertengahan Februari 2022 grafiknya mulai melandai.

Dan menurut data Kemenkes pada Minggu, 20 Februari 2022, mencatat penurunan signifikan kasus konfirmasi menjadi 48.484. Sementara di hari sebelumnya, Sabtu 19 Februari 2022,  tercatat 59.384 kasus.

Selain itu, kasus aktif Omicron sedikit melambat dengan penambahan di angka 15.448 per hari. Angka pasien sembuh dari Omicron pada Minggu, 20 Februari 2022 juga telah mencapai 32.873 per harinya.

Baca Juga: Obat Herbal Mujarab Untuk Gatal, Radang Dan Sakit Tenggorokan, Resep Ampuh dr. Zaidul Akbar

Di sisi lain, Pemerintah terus memperkuat fasilitas layanan kesehatan secara nasional menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang didominasi varian Omicron saat ini.

Sebagai hasilnya, pasien yang dirawat di rumah sakit hingga hari Minggu, 20 Februari 2022 masih bisa dikendalikan di angka 38 persen dari total kapasitas nasional. Hanya meningkat 1 persen dari posisi sebelumnya di 37 persen pada Sabtu, 19 Februari 2022.

''Hari ini (Minggu) kasus konfirmasi harian berkurang hingga 10.900 dari hari sebelumnya (Sabtu), dan kasus aktif sedikit melambat dengan penambahan di angka 15.448 per hari. Penambahan angka bed occupancy ratio (BOR) secara nasional juga masih terkendali naik hanya 1 persen hari ini dibanding kemarin,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes.

Pemerintah, lanjut Nadia, akan terus memprioritaskan pelayanan kesehatan rumah sakit hanya untuk pasien Covid-19 Omicron bergejala sedang hingga kritis dan yang memiliki komorbiditas saja.

Baca Juga: Demam Pada Anak Cepat Turun Dengan Dua Resep Herbal Alami dr Zaidul Akbar, Bisa Untuk Bayi 6 Bulan Ke atas

Hal ini bertujuan untuk menahan tekanan pada rumah sakit sampai melewati puncak gelombang Omicron nantinya.

Pemerintah juga terus menjaga angka testing dan tracing agar tetap tinggi. Hingga Sabtu, 19 Februari 2022, jumlah spesimen yang diuji berada di posisi 489.780.

Kemudian stok kebutuhan oksigen di 10 Provinsi yang mencatat kenaikan kasus tertinggi juga tetap terjaga di angka hingga lebih dari 48 jam.

“Selain penanganan kasus, pemerintah juga terus melakukan upaya pencegahan seperti meningkatkan vaksinasi dosis lengkap ke lebih dari 208 juta penduduk Indonesia. Ini sangat penting untuk mencegah agar penduduk terhindar dari kesakitan atau risiko kematian akibat terinfeksi virus Covid-19,” kata Nadia.

Menurut data Kemenkes, Hingga Minggu, 20 Februari 2022, pukul 18.00 WIB, 189.658.351 penduduk (91,07 persen) telah mendapat dosis 1, dan 140.311.077 penduduk (67,37 persen) telah mendapat vaksinasi dosis 2.

Baca Juga: Hati-hati, Pahami 4 Gejala Tertular Omicron Terbaru 2022 Pada Anak Dan Dewasa, No 3 Sering Dialami

Program percepatan vaksinasi agar masyarakat segera mendapat dosis lengkap terus dilakukan. Sementara itu yang sudah mendapatkan dosis ketiga (booster) sampai saat ini sudah 8.459.050 penduduk (4,06 persen).

“Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan dosis kedua minimal enam bulan, bisa mendapatkan vaksin ketiga atau booster. Aturannya belum berubah hingga saat ini. Apabila ada informasi bahwa vaksin booster bisa didapatkan kurang dari enam bulan setelah dosis kedua, itu tidak benar,” ucap Nadia.

Selain percepatan vaksinasi lengkap dan booster, masyarakat juga diharapkan senantiasa memperketat kembali protokol kesehatan untuk bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi.

Cara mencegah

Sementara itu, mengutip dari Youtube Dr.Zicky Yombana SpS “CARA MENCEGAH VARIAN OMICRON !!”, 26 Januari 2022, ia mengatakan ada beberapa hal penting dalam penanganan Covid-19 varian Omicron.

Bukan pada parah atau tidaknya Omicron ini, tapi yang paling penting adalah bagaimana supaya virus ini tidak menjangkiti atau menginfeksi manusia.

Baca Juga: 3 Rahasia Agar Menjadi Orang Pintar Yang Sukses Dan Bersinar Menurut Habib Luthfi bin Yahya

“Karena kalau Omicron sudah menginfeksi manusia, maka akan ada perawatan. Ketika ada perawatan, maka tempat perawatan menjadi penuh, dengan begitu dibutuhkan tenaga kesehatan yang terkonsentrasi untuk merawat pasien-pasien tersebut,” kata Zicky.

Dan apabila ada perburukan,lanjut dia, maka dikhawatirkan kondisi kritis seperti tahun lalu bisa terjadi lagi.

“Dan kita tidak mau seperti Juli tahun lalu lagi dimana kita antri masuk rumah sakit, karena keterisian rumah sakit penuh, keterbatasan tabung oksigen dan lain-lain,” ujar Zicky.

Apakah vaksin cukup untuk mencegah Omicron?

“Beberapa penelitian memang menyebutkan ada beberapa vaksin yang dikatakan cukup efektif. Tapi efektifitas vaksin tetap tidak ada yang 100 persen,” tutur Zicky lagi.

Bagaimana supaya bisa terhindar Omicron?

Untuk menjaga supaya tidak terpapar, tetap protokol kesehatan dipegang dan jangan sampai kendor. Tetap gunakan masker kemanapun pergi.

“Mau anda sudah divaksin, tetap hindari kerumunan, jaga jarak, dan jangan lupa tetap menggunakan masker,” tutur Zicky.

Masker yang dipakai tidak harus dobel. Cukup satu saja, tapi yang mampu memfiltrasi  atau menyaring partikel-partikel debu, virus, dan segala macam dengan lebih rapat lagi.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube kemenkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler