Ekonomi Indonesia Jauh dari Depresi. Inilah Alasannya

- 9 November 2020, 17:40 WIB
ilustrasi
ilustrasi /setkab.go.id/

DESKJABAR – Ekonomi Indonesia kemungkinannya kecil untuk mengalami depresi, meski saat ini sudah masuk resesi. Ekonomi nasional diprediksi akan bangkit pada 2021.

Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi beralasan, jika dilihat trennya, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai masih jauh lebih positif.

"Kalau dilihat trennya, tren kita jauh lebih positif karena kalau dilihat kuartal ke kuartal (q-to-q) itu bahkan masih tumbuh positif 5 persen. Meski secara kalender kita masih minus 2 persen," katanya di Jakarta, Senin, 9 November 2020, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Terlibat Tabrakan, Mantan Pemain Barcelona, Samuel Eto'o Dilarikan ke Rumah Sakit

Fithra menambahkan, Indonesia juga punya peluang untuk bisa bangkit pada tahun mendatang, meski tahun ini Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terkontraksi 1,5 persen.

Namun peluang bangkit lebih besar pada 2021, kata dia, berdasarkan proyeksi sejumlah lembaga terhadap ekonomi Indonesia yang bisa tumbuh hingga 6 persen, jauh di atas proyeksi pemerintah antara 4,5-5 persen.

Terkait ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020, menurutnya,  ekonomi terkontraksi 3,49 persen, masih lebih baik daripada kuartal sebelumnya sebesar 5,3 persen.

Baca Juga: Jejak Kasus Habib Rizieq Sebelum Pergi Ke Arab Akan Menyambut Kepulangannya Selasa Besok

"Kemungkinan mengalami perburukan lebih lanjut pada kuartal IV masih 50:50 tapi ada kemungkinan bouncing (melambung), jadi kemungkinan mengalami depresi itu sebenarnya kecil probabilitasnya," kata Fithra.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x