Orang Obesitas di Indonesia Meningkat Hampir Dua Kali Lipat

- 31 Oktober 2020, 19:26 WIB
Salah satu makanan yang paling disukai di Indonesia.
Salah satu makanan yang paling disukai di Indonesia. /DeskJabar/Kodar Solihat

DESKJABAR – Negara Indonesia mengalami ketakseimbangan atau ketimpangan kemampuan konsumsi masyarakatnya. Pada satu sisi, jumlah orang yang mengalami kegemukan meningkat, namun pada sisi lain, masih banyak orang kelaparan.

Penderita obesitas atau berat badan berlebihan di Indonesia mengalami peningkatan tajam. Kenaikannya hamper mencapai dua kali lipat, itu pun dengan hanya mengacu data dua tahun lalu.

Pihak  Food and Agriculture Organization (FAO), melalui siaran pers diterima DeskJabar, Sabtu, 31 Oktober 2020, mengutip data Kementerian Kesehatan RI tingkat obesitas di Indonesia menunjukkan peningkatan dari 14,8 persen pada tahun 2013 menjadi 21,8 persen pada tahun 2018.

Sedangkan  sampah makanan seperti dilansir Economist Intelligence Unit tahun 2016, Indonesia merupakan negara pembuang makanan kedua di dunia yang menyia-nyiakan 300 makanan kg/orang setiap tahunnya.

Menurut Victor Mol, selaku Perwakilan FAO ad interim, ketahanan yang melekat pada pahlawan pangan kita ditantang tidak hanya oleh situasi pandemi saat ini, tetapi juga oleh ketidakseimbangan sistem pangan.

Disebutkan, kondisi lain adalah terjadinya kelaparan dan di sisi lain, obesitas, degradasi lingkungan, kehilangan dan pemborosan makanan, serta kurangnya keamanan bagi pekerja rantai makanan hanyalah sebagian dari masalah yang menggarisbawahi ketidakseimbangan ini.

“Kami membutuhkan tindakan cerdas dan sistemik untuk menyampaikan pangan kepada mereka yang membutuhkan dan memastikan kualitas gizinya. Kami membutuhkan gerakan dari semua sektor untuk mengeluarkan kekuatan inovasi untuk memastikan setiap orang memiliki akses yang pangan bergizi, ” kata Victpr Mol.

Baca Juga: Menghindari Terkena Hipertensi, Jangan Menjadi Gemuk

Baca Juga: Sate Jebred, Jajanan Khas Orang Sunda

Pahlawan pangan

Wakil Direktur Kesehatan  USAID Indonesia David Stanton mengatakan, “Pemerintah Amerika Serikat, melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), telah bermitra selama lebih dari 14 tahun untuk memajukan kemandirian Indonesia dalam pengendalian dan pencegahan penyakit, yang berkontribusi pada ketahanan pangan.

Sementara itu Kementerian Pertanian memfokuskan terhadap krisis kesehatan global COVID-19 membuat kita merefleksikan hal-hal yang sangat kita hargai dan paling mendasar namun sering dianggap remeh: Pangan. 

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kita harus mendukung para pahlawan pangan kita – petani, pekerja, penggerak komunitas di seluruh sistem pangan - yang memastikan bahwa pangan terus bergerak dari ladang, laut, tambak sampai ke meja makan di tengah pandemi Covid-19.

“Kami memberikan penghormatan dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pahlawan pangan, khususnya para petani. Tantangannya memang tidak mudah, tapi kita harus terus bergerak memberikan pangan kepada lebih dari 200 juta orang di Indonesia, ”ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rekaman sambutannya untuk“ Food Heroes Day ” ***

  

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah