Kecamatan Cikadu Cianjur Penghasil Gula Aren (Bagian 1)

- 26 Oktober 2020, 20:27 WIB
Gula aren dan pohon aren di Cikadu, Cianjur.
Gula aren dan pohon aren di Cikadu, Cianjur. /DeskJabar/Kodar Solihat

Perajin gula aren di Cikadu, Cianjur
Perajin gula aren di Cikadu, Cianjur Kodar Solihat

Utamakan kualitas

Perjalanan DeskJabar ke Kecamatan Cikadu merupakan sesuatu yang menyenangkan, dan sering dilakukan. Kecamatan Cikadu ditempuh pada perjalanan ke arah Tenggara dari Bandung, lalu melintasi Ciwidey dan Rancabali, kemudian melalui percabangan masuk ke jalur hutan Gunung Sumbul. 

Di Kecamatan Cikadu, masih cukup banyak perajin gula aren. Mereka sudah turun temurun memproduksi gula aren, begitu pula cara produksinya rata-rata masih sama dengan pendahulunya.

Gula-gula aren dari Kecamatan Cikadu masih cukup banyak dibuat dalam bentuk gandu yang menggunakan cetakan batang bambu. Namun, sebagian sudah dicetak dalam bentuk lain dan ber­bagai ukuran, ada yang berbentuk bulat, ukuran kecil, ataupun besar.

Salah seorang sesepuh produksi gula aren asal Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, Wahid (69) menyebutkan bahwa gula aren yang diproduksi di Cikadu relatif masih bertahan dengan cara-cara alami. Bahkan, khususnya dalam produksi gula aren, dirinya berlaku tegas dan mengamanatkan kepada generasi muda untuk mempertahankan produksi gula aren secara alami.

Cara alami produksi gula aren yang dilakukan di Cikadu, disebutkan, masih relatif menggunakan campuran ekstrak kulit buah manggis untuk pengerasnya. Dengan campuran itu, selain membuat kekerasan gula aren asal Cikadu terjaga baik, juga me­miliki manfaat bagi kesegaran kulit karena manfaat ekstrak buah manggis.

"Saya pribadi, lebih baik tetap lancar menjual dalam jumlah terbatas kepada para langganan. namun kualitas terjamin alami. Kami ingin agar produksi gula aren asal Cikadu ini, dikenal sebagai produk yang sehat dan dibuat alami, sehingga kepercayaan konsumen tetap terjaga," ujar Wahid. 

Disebutkan salah seorang generasi muda perajin gula aren di Cikadu lainnya, Abdul, produksi gula aren memang sampai kini masih sulit digenjot secara cepat. Sebab, produksinya masih sangat tergantung populasi pohon-pohon aren yang ada, sedangkan untuk menanam baru waktu produksi pertamanya harus menunggu sepuluh tahun.

Karena permintaan pasar­nya sangat tinggi dari pasaran, menurut Wahid, senada Abdul, para perajin gula aren di Cikadu relatif jarang memiliki stok. Biasanya, produksi gula aren begitu jadi langsung diambil oleh para bandar, yang memang sampai kini masih menggunakan sistem pemesanan dimuka atau pun sistem ijon, untuk memperoleh pasokan gula aren.  (bersambung) ***

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah