Bisnis Minyak Atsiri Pasarnya Menjanjikan, Ini Gambarannya

- 16 Oktober 2020, 21:02 WIB
Pabrik minyak atsiri di Serangpanjang, Subang
Pabrik minyak atsiri di Serangpanjang, Subang /DeskJabar/Kodar Solihat

DESKJABAR – Produksi minyak atsiri masih menjadi salah satu usaha yang bertahan pada subsektor perkebunan di Jawa Barat. Di Jawa Barat, misalnya di Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Bogor, masih tetap banyak pabrik produksi minyak atsiri milik masyarakat.

Berdasarkan catatan DeskJabar, usaha produksi minyak atsiri di Indonesia memiliki masa kegemilangan namun juga masa-masa kurang bagus secara bergiliran. Beberapa kali masa bagus, misalnya dialami pada tahun-tahun 1980-an sampai awal 1990-an, 2001-2006, 2008-2012, dan kini kembali dialami tahun 2020.

Namun ada karakter mendasar pada bidang usaha perkebunan, baik tanaman maupun bisnis pengolahan, jika terus ditekuni, sebenarnya tetap memberikan harapan jika memperhitungkan gambaran kebutuhan dunia. Ada pun bisnis produksi minyak atsiri, sejauh tergolong merupakan usaha yang lancar pemasarannya.

Sebagai gambaran, ekspor minyak atsiri asal Indonesia banyak, karena ada beberapa provinsi penghasil minyak atsiri, seperti Jawa Barat, Aceh, Jawa Tengah, dll. Walau ada perusahaan besar memproduksi minyak atsiri, namun umumnya usaha ini masih dilakukan oleh skala masyarakat atau usaha kecil, serta belum begitu membutuhkan biaya investasi tinggi. 

Dengan gambaran tersebut, bisnis produksi minyak atsiri tetap masih merupakan sesuatu yang menarik bagi orang yang berminat membuka usaha baru. Perlu diperhatikan tiga faktor. Yaitu, kepastian calon pembeli, investasi pabrik, dan kepastian pasokan bahan baku.

Minyak atsiri dibutuhkan untuk keperluan produksi medis (farmasi, nutraceuticals), makanan dan minuman (produksi roti, permen, permen, produk susu, dll), daging, unggas, makanan laut, makanan ringan, spa dan relaksasi, aroma terapi, minyak pijat, perawatan pribadi, kosmetik, perawatan kulit, riasan dan kosmetik cahaya, perawatan berjemur cahaya matahari, perlengkapan mandi (sabun, shampoo), perawatan pria, perawatan mulut, perawatan bayi, wewangian, parfum, semprotan tubuh, penyegar udara, membersihkan rumah, membersihkan dapur, membersihkan lantai, membersihkan kamar mandi, dan membersihkan kain. Pasarnya adalah ke Amerika, (Amerika Serikat, Kanada, Meksiko), Eropa (Jerman, Prancis, Inggris), Asia Pasifik (China, India, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Singapura, Australia), Timur Tengah dan Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Ketua Kelompok Putra Atsiri, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Asep Kurnia Muhtar, kepada DeskJabar, menyebutkan, adalah modal pembuatan instalasi pabrik pengolah dan kepastian pasokan bahan baku.  Untuk membangun sebuah pabrik pengolah, hanya dibutuhkan lahan sekitar 300-400 meter persegi.

Kemudian dibangun pabrik pengolah, katanya, yang bahan-bahan maupun peralatannya semuanya buatan lokal. Begitu pula berbagai komponennya, mudah diperoleh karena dapat dibuat secara lokal, serta bahan bakarnya menggunakan sumber yang tersedia sehari-hari. 

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Berkah Bagi Petani, Harga Minyak Atsiri Naik 300 Persen

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah