Banjir Garut, Unit Perkebunan Masih Relatif Aman

- 12 Oktober 2020, 15:32 WIB
Jalur menuju Perkebunan Condong, Cikelet, Garut saat kondisi normal.
Jalur menuju Perkebunan Condong, Cikelet, Garut saat kondisi normal. /Google Maps/

DESKJABAR – Sejumlah kawasan unit perkebunan di selatan Garut, terutama di jalur Pameungpeuk, dikabarkan masih relatif aman kondisinya. Proses produksi dan aktivitas masyarakatnya, diyakini masih relatif aman dari terdampak kondisi banjir yang kini melanda.

Sekretaris Gabungan Pengusaha Perkebunan (GPP) Jawa Barat-Banten, A Imron Rosyadi, yang dikonfirmasi DeskJabar, Senin 12 Oktober 2020, menyebutkan, sejauh ini boleh dikatakan aktivitas unit-unit perkebunan di jalur Pameungpeuk tersebut masih cukup aman dari resiko banjir. Hanya jalur jalan menuju Perkebunan Condong yang terendam, namun unit perkebunan bersangkutan memiliki jalur jalan lain menuju Bandung.

Gambaran serupa dilontarkan pengurus GPP Jawa Barat-Banten lainnya, Irwan G Subrata, yang juga menyebutkan, sejauh ini genangan banjir hanya melanda jalur jalan menuju ke Perkebunan Condong. Namun diyakini, aktivitas unit-unit perkebunan bersangkutan masih cukup normal.

Di jalur Cikajang sampai Pameungpeuk terdapat lima unit perkebunan, yaitu Perkebunan Cisaruni, Perkebunan Bunisari Lendra, dan Perkebunan Mira-Mare (PT Perkebunan Nusantara VIII), Perkebunan Neglasari (PT Tatar Anyar), dan Perkebunan Condong (PT Condong Garut). Perkebunan-perkebunan bersangkutan umumnya mengusahakan komoditas teh, karet, dan kelapa sawit.

Menurut Imron Rosyadi, unit-unit perkebunan di selatan Garut jalur Cikajang-Pameungpeuk itu rata-rata memiliki cukup banyak jalur menuju Bandung. Sehingga, jika salah satu jalur terganggu kondisinya, maka masih ada jalur.

"Kalau pengiriman komoditas karet atau kelapa sawit, sebenarnya gak begitu urgent untuk dikirimkan. Lain halnya untuk produk perkebunan komoditas pangan, misalnya teh, ini akan menjadi memusingkan jika jalurnya terganggu lama," ujarnya.

Baca Juga: 298 Gardu Listrik Terdampak Terdampak Banjir di GarutBaca Juga: Warga Mandalakasih Rugi Rp 200 Juta Akibat Banjir Pameungpeuk GarutBaca Juga: Jalan Tasikmalaya – Cikatomas - Salopa Longsor, Kendaraan Tidak Bisa Lewat

Warga mengungsi

Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan sekitar seribuan orang harus mengungsi akibat banjir bandang luapan dua sungai di wilayah selatan kabupaten itu, untuk menghindari ancaman bahaya dari dampak bencana tersebut. "Sekarang yang mengungsi itu sekitar sudah hampir seribuan orang," kata dia di Garut, dikutip Antara, Senin, 10 Oktober 2020.
Ia menjelaskan seribuan orang kondisinya tidak nyaman atau rumahnya tergenang air luapan sungai besar sehingga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman dan nyaman.
Terkait jumlah rumah warga yang terdampak banjir, kata dia, masih dilakukan pendataan oleh tim dari dinas terkait yang sudah diterjunkan setelah ada laporan kejadian banjir, Senin dini hari.
"Jumlah kerusakannya sedang dihitung karena kejadiannya tadi jam empat subuh, korban tidak ada," katanya.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah