DESKJABAR – Inovasi untuk pembudidayaan tanaman kopi yang tahan terhadap dampak perubahan iklim sudah muncul. Adalah persilangan kopi arabika kuning asal Garut, Jawa Barat dengan kopi robusta, muncul menjadi bibit kopi andalan mengatasi pemanasan global.
Tanaman dan buah kopi arabika kuning asal Garut diketahui merupakan varian lain dari kopi arabika yang selama ini dikenal berwarna merah. Budidaya kopi arabika warna kuning, diketahui umumnya dilakukan di Garut, Kabupaten Bandung Barat, dan Cianjur.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan, kondisi pemanasan global telah memicu perkembangan bunga abnormal dan memberikan dampak serius terhadap produksi kopi arabika.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, BRIN telah melakukan persilangan buatan antara spesies kopi arabika dan robusta, untuk mendapatkan bibit yang adaptif terhadap kenaikan suhu udara.
Baca Juga: Bibit Kopi Robusta dan Sereh Wangi Banyak Diminati di Jawa Barat, Begini Gambaran Pasar 2024
Hasil riset
Peneliti Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN, Dani, dilansir Antara, 22 Marei 2024, mengatakan, sudah mencoba mengintegrasikan sifat toleran terhadap suhu tinggi dari kopi robusta ke kopi arabika melalui persilangan antar spesies.
Pada Agustus 2020, BRI menggarap proyek riset persilangan buatan menggunakan kopi robusta klon Sidodadi asal Bengkulu sebagai tetua betina yang disilangkan dengan kopi arabika klon Mangening asal Bali dan kopi arabika klon kuning asal Garut Jawa Barat sebagai tetua jantan.
Kemudian, persilangan buatan dalam spesies kopi robusta yang menggunakan klon Sidodadi dengan klon Kriting. Kegiatan persilangan juga dilakukan antara kopi robusta klon Sidodadi dengan klon liberika sebagai pembanding.
“Persilangan spesies kopi robusta dan kopi arabika, secara teoritis dapat dilakukan secara reciprocal menempatkan kopi arabika sebagai tetua betina, maupun sebagai tetua jantan, meskipun dinilai lebih berhasil adalah kombinasi arabika dan robusta,” ujarnya.