Bitcoin Seperti Emas Jadi 'Safe Haven Asset' Harga Tidak Pernah Merosot Tajam

- 14 Maret 2024, 07:00 WIB
CEO INDODAX Oscar Darmawan dalam acara INDODAX Goes to Campus, Jakarta, Sabtu 9 Maret 2024). Ia menyebut Bitcoin seperti emas menjadi 'Safe Haven Asset',.
CEO INDODAX Oscar Darmawan dalam acara INDODAX Goes to Campus, Jakarta, Sabtu 9 Maret 2024). Ia menyebut Bitcoin seperti emas menjadi 'Safe Haven Asset',. /ANTARA/HO-Indodax/

DESKJABAR - Bitcoin kini telah menjadi salah satu jenis 'safe haven asset' atau aset investasi yang aman  seperti emas. Fluktuasi penurunan harga antara kedua komoditas tersebut tidak pernah merosot secara signifikan. Demikian ditegaskan CEO INDODAX Oscar Darmawan di Jakarta.

Menurut dia, Bitcoin dan emas sama-sama merupakan aset yang melewati proses pengolahan terlebih dahulu. Terdapat biaya eksplorasi sebelum menjadi sebuah aset dan prosesnya pun tidak mudah.

Proses pembuatan satu Bitcoin itu membutuhkan listrik lebih dari 60 persen kebutuhan total listrik di Indonesia atau dua kali dari negara Malaysia.

"Maka dari itu, harganya (Bitcoin) tidak pernah turun signifikan,” ucapnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa 12 Maret 2024.

Baca Juga: AWAS! Ada Penipuan Manfaatkan Momen Ramadhan 2024, OJK Imbau Masyarakat Waspada

Baca Juga: Harga Bitcoin Tembus Rp1 Miliar, Kripto Aset Investasi Berlegitimasi Lahirkan Orang Kaya Baru

Meskipun sama-sama tergolong sebagai safe haven asset, Oscar mengatakan Bitcoin lebih praktis dan mudah untuk dibawa ke mana pun dan kapan pun.

Namun karena dibutuhkan biaya dan usaha tambahan, jelas dia, maka para pembuat Bitcoin dan emas akan mematok harga di atas biaya produksi untuk menghindari kerugian

“Jika dilihat dari unsur portabilitas, emas tentunya memiliki bobotnya sendiri, yang membuatnya kurang efisien untuk dibawa kemana pun. Sementara Bitcoin dapat dengan mudah diakses dan dibawa ke mana saja. Kelebihan ini menjadikan Bitcoin sebagai pilihan yang lebih praktis, terutama dalam situasi yang genting,” ungkap dia.

Saat ini, salah satu perusahaan penambang Bitcoin terbesar, Blackrock, sudah menjadikan Bitcoin sebagai aset cadangan di tengah ketidakstabilan ekonomi global.

Hal tersebut dianggap membuktikan aset kripto memiliki potensi keuntungan tinggi mengingat harga Bitcoin telah naik menembus Rp1 miliar.

“Blackrock juga sudah menggunakan Bitcoin sebagai aset cadangan mereka yang menandakan bahwa Bitcoin memang telah diakui sebagai bagian integral dari strategi investasi dalam menghadapi ketidakstabilan ekonomi global,” kata Oscar.

Baca Juga: Mone Coin, Inovasi Digital dalam Ekosistem Keuangan Global dari Orange X Crypto Exchange

Sekilas Bitcoin

Sekedar informasi, dilansir dari Investopedia.com, Bitcoin adalah sebuah mata uang baru atau uang elektronik yang diciptakan pada 2009 lalu oleh seseorang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto.

Bitcoin utamanya digunakan dalam transaksi di internet tanpa menggunakan perantara alias tidak menggunakan jasa bank.

Bitcoin menggunakan sistem peer to peer (P2P). Namun, sistemnya bekerja tanpa penyimpanan atau administrator tunggal di mana Departemen Keuangan Amerika Serikat menyebut Bitcoin sebagai sebuah mata uang yang terdesentralisasi.

Tidak seperti mata uang lain pada umumnya, Bitcoin tidak bergantung pada satu penerbit utama. Bitcoin menggunakan sebuah database yang didistribusikan dan menyebar ke node-node dari sebuah jaringan P2P ke jurnal transaksi.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah