Agus Sutirman pun mengkonfirmasi kepada sejumlah pengurus APTI di tingkat Provinsi Jawa Barat dan kabupaten.
Disebutkan, Ketua APTI Jawa Barat, Suryana, memberikan gambaran secara umum, dimana secara kuantitas produksi tembakau Jawa Barat mengalami penurunan sekitar 15 persen.
“Ada pun secara mutu alias kualitas, tembakau Jawa Barat mengalami kenaikan signifikan. Ini berpengaruh kepada harga jual, dimana kenaikannya kini mencapai 150 persen. Bahkan, kini menjadi uang datang duluan, karena pesanan banyak,” ujar Suryana.
Disebutkan, pada kondisi menjelang akhir tahun 2023 sampai Oktober ini, kendala yang terjadi adalah sangat kekurangan barang alias tembakau dimaksud.
Baca Juga: 14 Varietas Unggul Tembakau Jawa Barat Tingkatkan Hasil Usaha Perkebunan Rakyat
Sementara itu, dari tingkat kabupaten, diinformasikan pula oleh Agus Sutirman, misalnya :
Sutarja dari APTI Majalengka, mengatakan, walau luas tanaman berkurang produksi berkurang, namun harga bagus ada kenaikan 30 persen.