Menurut Syahrul, permodalan KUR menjadi sangat penting karena kapasitas pabrik kecil bisa menjadi besar. Apalagi, selama ini, kredit usaha rakyat itu memiliki bunga rendah yang bisa diproses secara mudah. “Terbukti, dari ratusan triliun KUR yang disediakan, yang macet hanya 0,03 persen,” klaimnya.
Sebelumnya Syahrul menyakini ketersediaan beras dan komoditas pangan lainnya jelang Ramadhan dan Lebaran, dalam kondisi aman.
Hal itu merujuk pada data Kerangka Sampel Area (KSA BPS), dimana pada bulan Februari 2023, kurang lebih ada satu juta hektar yang akan panen.
Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, menambahkan, panen di bulan Februari akan dilakukan di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan sebagian Jawa Barat juga Banten.
"Dengan perkiraan produksi lebih dari 3 juta ton beras. Ini tentu mencukupi konsumsi beras nasional 2,5 juta ton per bulan. Namun, memang jika dipanennya Februari, masuk pasarnya akan sekitar awal Maret, karena ada proses panen, penggilingan dan sebagainya ” ujar Suwandi. ***