TOL Getaci Terbaru, akan Ada Lompatan Ekonomi Jawa Barat Selatan, INI Penjelasan Pengamat Ekonomi Unpas

- 28 Januari 2023, 11:30 WIB
Akses ke Pangandaran makin cepat melalui Tol Getaci lewat gerbang tol Kalipucang. Secara keseluruhan, dampak tol Getaci akan ada lompatan ekonomi di wilayah Jawa Barat selatan.
Akses ke Pangandaran makin cepat melalui Tol Getaci lewat gerbang tol Kalipucang. Secara keseluruhan, dampak tol Getaci akan ada lompatan ekonomi di wilayah Jawa Barat selatan. /grandpangandaran.co.id/

DESKJABAR-  Pembangunan tol Getaci atau tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap menjadikannya sebagai tol pertama yang akan membuka akses ke wilayah Jawa Barat selatan.

Tentunya keberadaan tol Getaci tersebut akan mendorong potensi ekonomi di wilayah Jawa Barat selatan karena adanya dukungan akses lalu lintas yang ideal.

Bahkan menurut pengamat ekonomi Universitas Pasundan (Unpas), Acuviarta Kartabi, dampak keberadaan calon tol terpanjang di Indonesia itu akan ada lompatan ekonomi di wilayah Jawa Barat selatan.

Itu terjadi karena potensi ekonomi wilayah Jawa Barat selatan terbilang sangat besar, terutama di sektor terkait pertanian, perikanan, perkebunan dan kehutanan, serta pariwisata.

Baca Juga: INILAH 3 Exit Tol Getaci yang Diinginkan Bupati Tasikmalaya, Salah Satunya Akses ke Bendungan Leuwikeris

Sayangnya potensi yang sangat besar itu terhambat karena keterbatasan infrastruktur, termasuk akses jalan tol, yang akan mempercepat mobilitas orang dan barang.

Potensi Ekonomi Jawa Barat Selatan

Acuviarta mengemukakan bahwa potensi ekonomi Jawa Barat Selatan sangat besar, terutama di sektor terkait pertanian, perikanan, perkebunan dan kehutanan serta pariwisata.

Banyak destinasi wisata pesisir maupun wisata alam pegunungan di wilayah Jabar Selatan yang membentang dari Kabupaten Garut hingga Kabupaten Pangandaran.

“Namun sayangnya potensi yang besar tersebut belum optimal dikelola sedemikian rupa, terutama karena faktor keterbatasan infrastruktur jalan serta transportasi,” tutur Acuviarta.

Potensi industri juga besar secara eksisting, terutama industri kecil berbasis industri rumah tangga baik mikro maupun ultra mikro.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x