DESKJABAR – Usaha perkebunan karet di Indonesia, termasuk di Jawa Barat kembali menjadi perbincangan kalangan terkait.
Pada usaha komoditi karet di Jawa Barat, ada beda nasib antara usaha kebun rakyat dan perkebunan besar.
Produksi karet alam olahan, diketahui merupakan bahan baku untuk produksi ban mobil, dimana usaha otomotif Indonesia tampaknya kembali menggeliat.
Baca Juga: PTPN VIII Berencana Menambah Areal Sawit di Jawa Barat, Lakukan Konversi Komoditas Karet, Perkebunan
Namun pada Rabu, 23 Agustus 2022, ada informasi perbedaan nasib usaha komoditi karet nasib antara kebun rakyat dan usaha perkebunan besar di Jawa Barat.
Dari usaha kebun karet rakyat dengan pola inti-plasma (pabrik swasta dan kebun rakyat), menurut salah seorang pelaku usaha karet rakyat, Acep Munandar, harga getah karet masih bagus diberikan kepada petani pekebun karet.
Ia mencontohkan, pada usaha miliknya, yaitu di PT BMA di Malangbong, Garut, masih membeli Rp 10.000-11.000/kg untuk jenis bokar lump/CL.
Diakuinya, bahwa pola inti-plasma, dimana pabrik karet membeli karet rakyat, lebih efisien karena pabrik tidak berkaitan urusan upah tenaga kerja.