Gubernur Jawa Barat Lakukan Kick Off Program Petani Milenial Jawa Barat

- 26 Maret 2021, 13:27 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menunjukan cara pengontrolan tanaman menggunakan smartphone, pada kick-off alias pembukaan program Petani Milenial Jawa Barat, di Desa Sunten Jaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat , Jumat 26 Maret 2021
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menunjukan cara pengontrolan tanaman menggunakan smartphone, pada kick-off alias pembukaan program Petani Milenial Jawa Barat, di Desa Sunten Jaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat , Jumat 26 Maret 2021 /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR - Program Petani Milenial Jawa Barat sudah dimulai, dengan ditandai "kick off" alias pembukaan, yang dilakukan Gubernur Jawa Barat pada lahan pertanian milik perseorangan di Kampung Pasir Angling, Desa Sunten Jaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat, 26 Maret 2021.

Acara tersebut banyak dihadiri sejumah pihak, yaitu sejumlah kepala dinas terkait (Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Dinas Perkebunan, Dinas Perikanan, dll), badan usaha milik daerah PT Agro Jabar, pembeli perusahaan swasta, perbankan, sejumlah asosiasi kelompok petani, Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan, perguruan tinggi Institut Pertanian Bogor (IPB University) dan Universitas Padjadjaran (Unpad), contoh petani milenial, tim tertentu, dll.

Informasi diperoleh, program Petani Milenial Jawa Barat sebenarnya menyeluruh dari banyak sub-sektor, yaitu pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan olahan pangan.

Tampak pula, sejumlah produk rumpun pertanian dan olahan pangan produksi generasi milenial pun ditampilkan. 

Baca Juga: Tradisi 'Kuramasan' Jelang Puasa Bulan Ramadhan, Ini Doa Niatnya

Dalam kick-off program Petani Milenial tersebut, tampak Ridwan Kamil memamerkan smart technology untuk penyiraman tanaman berupa sebuah sprinkler (penyemprot penyiram otomatis) yang digerakan tenaga sinar matahari, serta pengontrolan tanaman menggunakan smartphone. 

Tampak, Ridwan Kamil sangat agresif memonjolkan aspek teknologi kepada kalangan muda, yang diklaimnya sebagai penggerak pertanian masa kini dan mendatang. Ia beralasan, bahwa cara-cara lama sudah tak cocok lagi untuk usaha pertanian masa kini, terutama untuk menarik minat kalangan milenial menekuni usaha pertanian. 

Dalam sambutannya, Ridwan Kamil kembali menekankan, bahwa program Petani Milenial Jawa Barat ini merupakan upaya memunculkan daya tarik bagi kalangan muda untuk terjun pada usaha pertanian.

"Intinya, mendorong agar usaha rumpun pertanian dapat menciptakan istilah nyata, hidup di kampung tapi rejeki kota. Namun usaha pertanian yang dilakukan kalangan milenial, sangat didorong dengan aneka inovasi dan teknologi, jaminan mutu, serta kepastian pasar, sebab ini merupakan ciri pertanian modern yang tampaknya cocok bagi kalangan muda," ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga: Warga Jual Ginjal Bayar Utang, Untung Bupati Lumajang Cepat Tanggap segera Beri Bantuan

Menonjolkan teknologi

Dalam kick-off Petani Milenial Jawa Barat tersebut juga ditampilkan sejumlah petani milenial yang sudah sukses, sebagai motivasi memunculkan daya tarik usaha pertanian bagi kalangan muda lainnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, kepada DeskJabar, menyebutkan, ada pun untuk tanaman pangan mengapa kini diarahkan menjadi mengusahakan ubi jalar, karena dinilai lebih menguntungkan dibandingkan rencana awal yaitu komoditas jagung.

Disebutkan, dengan hitungan kepastian harga dan pembeli, dimana ubi jalar dihargai minimal Rp 2.000/kg, sudah menghasilkan keuntungan bersih sekitar Rp 4-5 juta (disamakan Upam Minimum regional Kota Bandung per bulan) dari lahan usaha 2.000 meter persegi.  

Lain halnya dari tanaman jagung, katanya, hasil usaha sebesar itu per bulan baru dapat diperoleh jika mengusahakan dari luasan 2 hektare.

Ada pun modal yang disediakan perbankan untuk rata-rata 2.000 m2 tanaman ubi jalar tersebut, diperkirakan antara Rp 10 s/d 15 juta/petani milenial. Agar usahanya terarah dan tepat serta kepastian untung dalam penggunaan dana untuk modal, dipersiapkan tim pendampingan. ***  

 

 

 

 

 

 

  

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah