DESKJABAR – Teknik budidaya peternak kerbau di Kabupaten Lebak, Banten, masih secara tradisional, sehingga perlu ditingkatkan supaya bisa swasembada daging.
"Kita masih banyak menemukan masyarakat mengelola usaha peternakan itu secara tradisional dan sulit untuk berkembang," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Kabupaten Lebak Teguh di Lebak, Senin, 22 Maret 2021.
Saat ini, populasi kerbau di Kabupaten Lebak menurun drastis, dari 33 ribu ekor yang sempat masuk kategori ke lima tingkat nasional, namun kini menjadi 19 ribu ekor.
Baca Juga: Banyak Penjualan Daging Sapi Segar Sebenarnya Dengan Mencampur Daging Kerbau Impor, Begini Caranya
Menurunnya, populasi itu di antaranya akibat peternak yang masih menggembala hewan dilepas di lahan lapang, juga perawatan tidak maksimal sehingga mengakibatkan keterlambatan bunting.
Selain itu minim pembibitan unggul baik pejantan maupun betina, sehingga menyebabkan populasi kerbau berkurang.
"Kami mendorong agar peternak kerbau dapat mengembangkan budi daya agar populasi hewan meningkat dan menguntungkan usaha peternakan itu," katanya, seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Jelang Piala Menpora 2021, Banyak Orang Bersiap Meraup Untung dari Atribut dan Logo Persib
Menurut dia, teknik budidaya peternakan kerbau perlu dibangun jiwa kewirausahaannya dengan mengubah orientasi bisnis agar usaha ternak menjadikan penghasilan tetap dan andalan ekonomi masyarakat.
Sehingga, usaha peternakan kerbau di masyarakat tidak lagi dijadikan usaha sampingan atau tabungan.