Mari Kenali Modus Penipuan yang Mengintai Investor Saham

- 12 Desember 2020, 06:30 WIB
Ilustrasi penipuan online: Di tengah pandemi Covid-19, penipuan online di ranah investasi saham meningkat, mereka mengincar para investor dan mengatasnamakan premier.
Ilustrasi penipuan online: Di tengah pandemi Covid-19, penipuan online di ranah investasi saham meningkat, mereka mengincar para investor dan mengatasnamakan premier. /PIXABAY/Mohamed_hasan

 

DESKJABAR - Di tengah kemudahan investasi saham yang sudah bisa dilakukan secara online berbasis aplikasi dengan smartphone dan keterjangkauan modal investasi, investor saham perlu mewaspadai berbagai modus penipuan yang kini mengintai.

"Modus penipuan yang mengincar investor saham semakin canggih dan beragam dengan sasaran investor baru di daerah. Ada berbagai modus penipuan yang menargetkan para investor saham," ujar Head of Marketing PT Indo Premier Sekuritas, Paramita Sari, Jumat, 11 Desember 2020.

Paramita menjelaskan, awalnya sasaran utama para penipu adalah membobol akun para investor dengan mengincar username, password dan secure PIN yang sifatnya pribadi atau personal dan biasanya penipu menghubungi korban dengan mengaku sebagai karyawan resmi Indo Premier (IPOT) yang meminta username, password, secure PIN, dan data pribadi penting lainnya.

Baca Juga: Kejati Jabar Telah Memproses Lima Pelanggaran di Pilkada 2020

"Data-data ini sifatnya pribadi dan tidak boleh diketahui pihak lain. Indo Premier tidak pernah meminta username, password dan secure PIN karena ini sifatnya pribadi," ucapnya.

Paramita menambahkan, modus penipuan pun memiliki wajah baru dimana penipu menduplikasi akun-akun resmi Instagram (IG) sekuritas yang sudah centang biru dengan akun palsu yang secara tampilan dan isi sama persis.

"Mereka awalnya mem-follow akun-akun yang baru bergabung. Jadi jangan heran, begitu join dengan akun resmi @indopremier akan langsung difollow oleh berjibun akun-akun fake ini. Penipu dengan akun IG palsu mengincar korban dengan men-DM sobat IPOT yang baru follow @indopremier. Penipu bertindak seolah-olah ingin memberikan bantuan atau pertolongan," jelasnya.

Baca Juga: Inilah Delapan OTT yang Dilakukan KPK Selama Tahun 2020

Selain itu, penipu beraksi dengan meminta data pribadi, mulai nomor telepon, hingga meminta foto ATM yang ujung-ujungnya juga melakukan penipuan dengan meminta korban mentransfer sejumlah uang ke rekening penipu.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x