Usaha Perkebunan di Jawa Barat 2024, Kejar Produktivitas dan Nilai Tambah

24 Februari 2024, 07:09 WIB
Sub sektor usaha perkebunan di Jawa Barat pada tahun 2024, diarahkan menggenjot produktivitas dan nilai tambah. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Sub sektor usaha perkebunan di Jawa Barat pada tahun 2024, diarahkan menggenjot produktivitas dan nilai tambah. Pemprov Jawa Barat mendorong akselerasi peningkatan ekonomi para pelaku usaha perkebunan, terutama usaha perkebunan rakyat.

Ada empat komoditas perkebunan yang menjadi komoditas strategis atau unggulan nasional yakni produktivitas lada, pala, cengkeh, dan nilam. Di Jawa Barat, keempat komoditas dimaksud memiliki potensi usaha bagus, disamping sejumlah komoditas unggulan provinsi ini, misalnya kopi dan teh.

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Forum Dinas Perkebunan Tahun 2024 dengan mengangkat tema “Menuju Perkebunan Unggul dan Berdaya Saing melalui Peningkatan Produktivitas dan Nilai Tambah Produk Perkebunan” di Grand Sunshine Resort and Convention Center, Soreang, Kabupaten Bandung, pada 22-23 Februari 2024.

Baca Juga: Ada 16 Kabupaten Penghasil Kopi Robusta di Jawa Barat Panen 2024, Salah Satunya di Pantai

Perumusan strategi

Forum Dinas Perkebunan yang dibuka Penjabat Sekretaris Daerah, Taufiq Budi Santoso diikuti seluruh perwakilan dinas kabupaten/kota yang membidangi perkebunan di Jawa Barat, asosiasi petani dan pengusaha perkebunan lingkup Provinsi Jawa Barat.

Penyelenggaraan Forum Dinas Perkebunan Tahun 2024, sebagai forum sinkronisasi untuk mempertajam strategi dengan kolaborasi antar perangkat daerah lingkup pertanian baik tingkat provinsi dan kabupaten/kota, akademisi, praktisi dan instansi terkait dalam rangka tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan kegiatan forum Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2024 ini adalah merumuskan strategi pencapaian tujuan dan sasaran Dinas Perkebunan Tahun 2024-2026, mengkoordinasikan dan mensinergikan program/kegiatan tahun 2025 serta emperoleh masukan dalam rangka penajaman target kinerja sasaran, program dan kegiatan dalam Rancangan Renja tahun 2025.

 Baca Juga: Perkebunan Karet Rakyat di Jawa Barat Diarahkan Jual Lateks, Harga Lebih Tinggi

Penjabat Sekda Jabar, Taufiq Budi Santoso mengungkapkan, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat telah merancang berbagai indikator dan target kinerja program dengan sasaran peningkatan produktivitas dan nilai tambah komoditi perkebunan. 

 Juga mendorong agar UPTD di Dinas Perkebunan diupayakan untuk bisa bertransformasi menjadi BLUD. Mudah-mudahan tahun 2025 nanti paling tidak, ada satu UPTD di Dinas Perkebunan yang sudah bisa menjadi BLUD.

“Selain itu, kami juga mendorong Dinas Perkebunan bersama UPTDnya untuk bisa berorientasi pada produksi, produksi-produksi perkebunan ini dihasilkan secara maksimal sehingga dapat mengatasi dan menguatkan ketahanan pangan di Jawa Barat," pungkasnya.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Gandjar Yudniarsa menjelaskan, Rencana Strategis Dinas Transisi Perkebunan Provinsi Jawa Barat tahun 2024-2026, diharapkan akan mampu menjawab tantangan subsektor perkebunan khususnya perkebunan rakyat kedepannya.

"Antara lain, tantangan penyediaan pangan, mitigasi akan dampak perubahan iklim global, standardisasi baku mutu produk perkebunan dan kemudahan dan kepastian distribusi/pengangkutan dan pemasaran produk perkebunan," paparnya.

Baca Juga: Usaha Perkebunan Karet di Jawa Barat Ujicoba Teknik Baru Sadap Getah Hasil Lebih Tinggi

Gandjar menyatakan, Forum Dinas Perkebunan kali ini akan mampu mempertajam strategi, arah kebijakan, tujuan dan sasaran, khususnya untuk Rencana Kerja Tahun 2025. Sekaligus mengharmonisasi hal tersebut dengan stakeholder agar kegiatan yang disusun tepat sasaran.

Ketua Kelompok Perencanaan Dirjenbun Kementan RI, Agnes Verawaty Silalahi. Agnes menjelaskan sub sektor perkebunan akan berkontribusi pada misi ke-2 yakni transformasi ekonomi dan misi ke-5 yakni ketahanan social budaya dan ekologi.

“Sub sektor perkebunan akan memiliki prioritas dalam pembangunan. Khusus sub sektor perkebunan telah ditetapkan komoditas strategis/unggulan yakni produktivitas lada, pala, cengkeh, dan nilam,” ujarnya. ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler