Perkebunan Karet Rakyat di Jawa Barat Diarahkan Jual Lateks, Harga Lebih Tinggi

11 Februari 2024, 18:46 WIB
Usaha perkebunan karet di Jawa Barat. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Usaha perkebunan karet di Jawa Barat diarahkan mengubah pola usaha dengan menjual lateks, terutama untuk usaha rakyat sebagai upaya meningkatkan pendapatan usaha. Sebab, harga lateks disebutkan lebih tinggi dibandingkan harga bokar.

Ada pun lateks, adalah getah cair kental yang berasal dari sadapan pohon karet. Sedangkan bokar (bahan olahan karet rakyat) adalah dari getah yang sudah menggumpal, yang merupakan hasil umum dari usaha perkebunan karet rakyat di Indonesia.

Di Jawa Barat, usaha perkebunan karet rakyat ada sekitar 12.000-an hektare. Sebagian besar perkebunan karet rakyat berada di Sukabumi, Garut, Kabupaten Bandung Barat, serta Cianjur, tidak memiliki pabrik karet sendiri, sehingga umumnya juga menjual bokar.

Bentuk penjualan karet rakyat dalam bentuk bokar, kini sudah naik kembali harganya, tetapi sering mengalami kelesuan harga secara berkepanjangan. Adalah menjual getah karet dalam bentuk lateks, yang disebutkan harganya lebih mahal sehingga pendapatan petani lebih bagus.

 Baca Juga: Investasi Pabrik Karet Muncul di Purwakarta, Bisnis Perkebunan di Jawa Barat Punya Pasar Baru

Gambaran bisnis

Untuk membuka peluang petani karet rakyat di Jawa Barat menjadi lebih bagus menghasilannya, ada perusahaan asal Malaysia merintis bisnis lateks dari perkebunan rakyat di Jawa Barat. Perusahaan pebisnis karet Mercu Bio Tech bekerjasama dengan HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), di Bandung, 8 Februari 2024 .

CEO Mercu Bio Tech Malaysia,  Datuk Ahmad Sukimin, mengatakan ada peluang baru agar usaha karet rakyat menjadi bangkit, dengan cara menjual dalam bentuk lateks. Cara ini menjadi upaya agar usaha perkebunan karet tidak menjadi sunset akibat harganya sering rendah berkepanjangan.

 “Jawa Barat menjadi pilot project oleh kami dalam penerapan teknis baru sadap karet agar hasilnya lebih bagus, serta produksinya jauh lebih tinggi. Hasilnya kami beli dengan harga pasaran, dimana didorong dalam bentuk lateks,” ujar Datuk Ahmad.

Baca Juga: Usaha Perkebunan Karet di Jawa Barat Ujicoba Teknik Baru Sadap Getah Hasil Lebih Tinggi

Datuk Ahmad Sukimin meyakini bahwa kualitas lateks dari Indonesia, termasuk Jawa Barat memiliki kualitas paling bagus. Sebab, Indonesia memang merupakan tempat terbaik di dunia untuk budidaya pohon karet.

Menurut dia, bahwa saat harga karet rakyat dalam bentuk bokar di Indonesia kini naik ke rata-rata Rp 9.000/kg, harga lateks adalah Rp 15.000/kg. Sebab, jual getah karet yan lebih bagus dan lebih mudah diolah lagi oleh pabrikan, adalah dalam bentuk cair.

Tetapi, menurut Datuk Ahmad S, cara jual getah karet dalam bentuk lateks merupakan pilihan bagi para petani pekebun sendiri. Sebab, selama ini sudah berjalan sejumlah pabrik karet swasta tetap membutuhkan pasokan bokar, sebagai bisnis yang sudah berjalan lancar.

Disebutkan, permintaan karet alam dunia itu terus meninggi, namun selama ini terdikte pedagang di Singapura dan Cina. Para pekebun karet dunia, terutama Indonesia dan Thailand harus melawan kondisi ini, agar usaha perkebunan karet menjadi berkelanjutan dan berhenti dari alih komoditi. ***

 

 

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler