MEMASUKI Tahun 2024, Siap-Siap Banjir Impor Beras Akibat Produksi Beras Nasional Turun 0,65 Juta Ton

31 Desember 2023, 05:48 WIB
Akibat produksi beras nasional turun hingga 0,65 juta ton, BPS melaporkan memasuki tahun 2024 siap-siap banjir impor beras untuk mengamankan stok. /Antara/Feri Purnama/

DESKJABAR – Badan Pusat Statistik menyatakan memasuki tahun 2024, siap-siap banjir impor beras sebagai akibat turunnya produksi beras nasional di tahun 2023 yang mencapai 0,65 juta ton, yang membuat surplus produksi beras menipis.

Meski demikian, Dirut (Perum) Bulog memastikan bahwa stok beras untuk menghadapi Ramadhan dan Lebaran 2024, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Pemerintah juga memastikan beras untuk operasi pasar berkualitas bagus.

Baca Juga: PENTING untuk Diingat, 15 Tips dan Trik untuk Traveller Saat Berlibur Menggunakan Travel Agent

Pernyataan Bulog tersebut sekaligus menjawab atas rilis data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi yang berlangsung Senin 6 November 2023. Dalam rapat tersebut, BPS memaparkan bahwa produksi beras tahun 2023 turun sebesar 0,65 juta ton.

Mengutip dari kantor berita Antara, Dirut (Perum) Bulog, Bayu Krisnamurthi memastikan stok beras Bulog aman untuk menghadapi periode Ramadhan dan Lebaran 2024.

“Yang jelas stok Bulog cukup baik untuk menghadapi pergantian tahun ini, menghadapi Ramadhan dan Lebaran sampai semester I-2024 sudah secure untuk beras,” ujar Bayu dalam kunjungannya ke pergudangan modern Perum Bulog di Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu, 30 Desember 2023.

Bayu memastikan bahwa stok beras Bulog yang ada saat ini sebanyak 1,6 juta ton termasuk stok beras impor yang masih dalam perjalanan. Stok sebanyak itu dipastikan akan cukup menghadapi Ramadhan dan Lebaran.

“Kami bisa cukup yakin bahwa persiapannya sudah cukup matang paling tidak sampai dengan semester I-2024, itu sudah tersedia semuanya,” ujar Bayu.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa Beras Operasi Pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) saat ini kualitasnya jauh lebih bagus.

“Dulu kan masih banyak komplain seolah-olah beras Bulog pecah, ada kutu. Itu nggak ada lagi, sudah kami periksa. Itu beras SPHP kualitasnya tidak beda dengan beras premium, itu yang perlu kami sosialisasikan,” ujar Tiko.

Baca Juga: Tahun 2024 Sebentar Lagi, Perlukah Bikin Resolusi Tahun Baru? Psikolog UGM Bilang Seperti Ini

Ia memastikan beras dan bantuan pangan yang diberikan oleh Bulog ke masyarakat saat ini berkualitas baik.

Siap-Siap Banjir Impor di 2024

Dalam laporan terbaru yang dirilis BPS pada November lalu menyebutkan bahwa surplus produksi beras Indonesia pada 2023 diperkirakan menipis dan memungkinkan banjir impor beras untuk memenuhi kebutuhan di tahun depan.

BPS melaporkan, produksi beras pada 2023 diperkirakan mencapai 30,9 juta ton. Jumlah ini mengalami penurunan dibanding produksi beras tahun 2022 yang mencapai 31,54 juta ton.

Menurut Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, defisit tertinggi produksi beras terjadi pada Desember 2023,  mencapai 1,45 juta ton pada Desember 2023.

Sementara itu, selama periode Januari-September 2023 terjadi penurunan produksi beras mencapai 0,06 juta ton dan pada periode Oktober-Desember 2023 turun 0,59 juta ton. Dengan demikian, sepanjang tahun 2023, produksi beras mengalami penurunan mencapai 0,65 juta ton.

Baca Juga: Tarif Listrik Tidak Naik, PLN Pastikan Pasokan Andal Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Padahal, menurut Amalia, pada tahun 2022 produksi beras mengalami surplus hingga mencapai 1,34 juta ton. Dengan penurunan yang terjadi pada tahun 2023, surplus produksi beras menipis menjadi hanya 0,28 juta ton saja.

Penurunan produksi beras di tahun 2023 ini, membuka peluang terjadinya banjir impor beras di awal tahun 2024.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo adi mengatakan beras impor sebanyak 1,5 juta ton akan masuk pada pertengahan Januari 2024. Arief menekankan bahwa importasi diperlukan untuk menjaga stok beras Bulog tetap di atas 1,5 juta ton. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler