Perkebunan Tembakau Jawa Barat Kembali Berjaya, Petani Kewalahan Penuhi Pesanan di Musim Kemarau 2023

12 Oktober 2023, 11:32 WIB
Hasil produksi tembakau Jawa Barat dari Kabupaten Pangandaran. /dok Gapperindo Jawa Barat dari APTI Pangandaran

DESKJABAR – Usaha perkebunan tembakau Jawa Barat kembali berjaya, menjelang akhir tahun 2023 ini para petani kewalahan memenuhi pesanan. Pada musim kemarau ekstrem tahun ini, bisnis tembakau Jawa Barat malah mengalami masa gemilang, karena pesanan melonjak dan harga meninggi.

 

 

Sekretaris Gapperindo Jawa Barat, Agus Sutirman, pada Rabu, 12 Oktober 2023 mengumpulkan berbagai informasi dari Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) tingkat Provinsi Jawa Barat dan kabupaten.

“Musim kemarau sampai akhir tahun 2023 ini nampaknya komoditas tembakau sedang mencapai masa gemilang. Para petani tembakau Jawa Barat saat ini tampaknya sedang menikmati kondisi hasil panen yang menggembirakan, dengan kualitas yang baik dan harga bagus,” ujar Agus Sutirman.

Baca Juga: Harga Panen Tembakau Jawa Barat Melesat, Petani Tersenyum, Kemarau 2023 Jadi Berkah Perkebunan

Gambaran suasana

Disebutkan, beberapa wilayah potensi tembakau Jawa Barat yaitu Sumedang, Garut, Majalengka, Bandung, Bandung Barat, Ciamis, Pangandaran, selama musim kemarau ini menunjukan adanya aktivitas budidaya dan pengolahan yang cenderung meningkat.

Adanya kendala kelangkaan pupuk subsidi maupun non subsidi memang sangat dirasakan oleh petani. Tetapi para pengurus asosiasi petani tembakau terus mendorong upaya mengatasinya melalui.pengembangan pupuk cair organik yang mampu dibuat secara mandiri, namanya JAKABA.

Agus Sutirman pun mengkonfirmasi kepada sejumlah pengurus APTI di tingkat Provinsi Jawa Barat dan kabupaten.

 

Disebutkan, Ketua APTI Jawa Barat, Suryana, memberikan gambaran secara umum, dimana secara kuantitas produksi tembakau Jawa Barat mengalami penurunan sekitar 15 persen.

“Ada pun secara mutu alias kualitas, tembakau Jawa Barat mengalami kenaikan signifikan. Ini berpengaruh kepada harga jual, dimana kenaikannya kini mencapai 150 persen. Bahkan, kini menjadi uang datang duluan, karena pesanan banyak,” ujar Suryana.

Disebutkan, pada kondisi menjelang akhir tahun 2023 sampai Oktober ini, kendala yang terjadi adalah sangat kekurangan barang alias tembakau dimaksud.

Baca Juga: 14 Varietas Unggul Tembakau Jawa Barat Tingkatkan Hasil Usaha Perkebunan Rakyat

Sementara itu, dari tingkat kabupaten, diinformasikan pula oleh Agus Sutirman, misalnya :

Sutarja dari APTI Majalengka, mengatakan, walau luas tanaman berkurang produksi berkurang, namun harga bagus ada kenaikan 30 persen.

 

Tarya, Ketua APTI Ciamis menyebutkan, kemarau membawa berkah bagi petani tembakau di Ciamis, bukan hanya area tanamannya saja yang bertambah, hasil produksi nya meningkat dan kualitasnya juga sangat bagus.

Dayat, Ketua APTI Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengatakan, produksi menurun 30 ℅ kualitas tembakau bagus, terkendala terkait cuaca kekeringan. “Harga juga alhamdulillah bagus,” ujarnya.

Asep Ahyar dari Dinas Pertanian Cianjur juga menyebutkan hasil panen dan bisnis tembakau setempat bagus.

Agus dari APTI KBB mengatakan, untuk harga ada kenaikan 20% tapi luas tanam berkurang dikarenakan lahan garap petani kekeringan.

Amat dari APTI Pangandaran, menyebutkan, untuk tembakau Jembarsili Pangandaran sudah 95 persen panen. Untuk harga dan pemasaran produksii ????daunnya tidak ada kendala.

Disebutkan, produksi tahun 2023 seluas 32.5 hektar rata rata per hektarnya 3.5ton daun basah tersebar di 3 kecamatan dan sembilan poktan tembakau yang ada di 7 desa penghasil tembakau. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler