Di Kabupaten Cirebon, Minat Generasi Muda ke Usaha Pertanian Meningkat Karena Kini Bergengsi

25 Mei 2023, 10:52 WIB
Suasana di Bapeltan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat sedang melakukan pelatihan kepada petani muda asal Kabupaten Cirebon, Kamis, 25 Mei 2023. /Kolase Instagram @ distan_kabcirebon dan dok Bapeltan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

DESKJABAR – Fenomena minat gerenasi muda usaha bidang pertanian tampak bermunculan pada sejumlah daerah di Jawa Barat. Salah satunya, di Kabupaten Cirebon, dimana minat generasi muda pertanian ke usaha tanaman pangan meningkat belakangan ini.

Usaha pertanian yang digeluti generasi muda di Kabupaten Cirebon, terutama komoditas padi, bawang merah, padi organik, hidroponik. Usaha mereka dilakukan pada lahan terbuka seperti sawah dan ladang, maupun bersifat pemanfaatan pekarangan.

Munculnya minat tinggi generasi muda di Kabupaten Cirebon, akan memacu pula sikap masyarakat menyayangi lahan-lahan pertanian sehingga bisa mengurangi alihfungsi. Apalagi, jika usaha pertanian terbukti menjadi penghasilan bagus bagi generasi muda, karena kini bertani menjadi bergengsi.

 Baca Juga: Pilgub Jabar 2024, Adakah Calon yang Serius Melindungi Pertanian Jawa Barat ?

Pelatihan keterampilan

 

Gambaran bermunculannya generasi muda usaha dari pertanian, diberikan oleh Kepala Bapeltan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Jawa Barat, di Bojongpicung, Cianjur, Moch. Ramdhani, Kamis, 25 Mei 2023.

Di Bapeltan Dinas TPH kini sedang ada pelatihan penguatan keterampilan usaha pertanian yang diikuti banyak petani muda asal Kabupaten Cirebon. “Keterampilannya meliputi pemanfaatan pekarangan, jarwo, bawang merah, padi organik dan hidroponik,” ujar Moch. Ramdhani.

 Baca Juga: Di Sumedang, Ubi Cilembu Dahulu Ukurannya Sangat Besar Hasil Pertanian Organik

Karakter pertanian di Cirebon

Kabupaten Cirebon diketahui memiliki areal pertanian strategis komoditas pangan di Jawa Barat. Sebab, kondisi iklimnya serba guna cocok untuk tanaman padi, bawang merah, dan jagung, serta usaha perkebunan tebu. Komoditas-komoditas pertanian dan perkebunan dimaksud merupakan pangan strategis.

Disebutkan Moch. Ramdhani generasi muda petani asal Kabupaten Cirebon yang sedang mengikuti pelatihan itu, rata-rata generasi kelahiran 1980-an. Mereka tampak antusias memperoleh ilmu-ilmu baru terkait usaha pertanian, mulai teknis penanaman, pengendalian hama dan penyakit, dsb.

Salah satu materi pelatihan yang menarik para petani muda asal Kabupaten Cirebon tersebut, misalnya teknis pengendalian hama tikus dengan metode rumah burung hantu (rubuha). Diketahui, pengendalian hama tikus menggunakan burung hantu sudah ada contoh sukses di Ujungjaya, Sumedang.

 Baca Juga: Tips Minapadi agar Aman dari Pencuri Ikan, Kombinasi Usaha Pertanian dan Perikanan

Dikatakan Moch. Ramadhani, pelatihan bagi para petani muda asal Kabupaten Cirebon itu, adalah berdasarkan hasil Musrenbang tahun 2022 tingkat kecamatan desa. Ketika itu, ditargetkan 3.000 petani muda di Kabupaten Cirebon, yang kemudian diarahkan kepada masing-masing minat.

Gambaran diperoleh DeskJabar dari lapangan, minat masyarakat di Kabupaten Cirebon kepada usaha pertanian terasa meningkat kembali sejak tahun 2022. Selain usaha pertanian tanaman pangan, juga kalangan petani perkebunan tebu juga kembali bergairah.

Kegairahan masyarakat Kabupaten Cirebon terhadap usaha pertanian, membuat sejumlah lahan yang semula kurang terurus kini menjadi produktif. Usaha pertanian tanaman pangan dan hotikultura di Kabupaten Cirebon kembali bergairah, begitu pula usaha perkebunan tebu dimana pabrik gula (PG) Sindanglaut kembali beroperasi. ***

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler