DESKJABAR – Inovasi IPB University telah berhasil ciptakan tempe beku, dalam program Mathing Fund.
Tempe beku telah berhasil diciptakan hasil inovasi IPB University, bekerjasama dengan Rumah Tempe Azaki (RTA).
Para Peneliti IPB University yang terdiri dari Made Astawan, Tutik Wresdiyati dan Andi Early Febrinda telah berhasil menciptakan tempe beku.
Ekspor perdana tempe beku
Hasil inovasi IPB University bekerja sama dengan Rumah Tempe Azaki (RTA) telah berhasil ekspor perdana tempe beku 17,2 ton ke Korea Selatan, pada Sabtu, 11 Februari 2023.
Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis/ Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University, Erika Budiarti Laconi, mengaku bangga telah berhasil ekspor tempe beku hasil kerjasama IPB University dengan Rumah Temepe Azakia (RTA).
“Tempe adalah makanan asli Indonesia yang sudah bisa mendunia, kedepan kita berharap, tempe ini bisa diekspor ke Eropa,” ujar Erika.
Hasil karya ini lanjut Erika, harus mendunia tidak hanya di Indonesia, dan seluruh inovasi IPB University dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Baca Juga: Serial Open BO, Kisah Penulis Skenario FTV Bertemu Wanita Cantik, Tayang Mulai 12 Februari 2023
Tempe pangan fungsional mengandung gizi & bioaktif
Inovator tempe beku IPB University, Made Astawan mengatakan, bahwa tempe itu merupakan pangan fungsional dan hadian Indonesia untuk dunia, karena mengandung komponen gizi dan bioaktif yang berguna untuk kesehatan.
“Tempe telah dinobatkan sebagai salah satu superfood di dunia,” ujar Made.
Masyarakat luar negeri tutur Made, ingin mengonsumsi tempe, tetapi iklimnya tidak mendukung, sehingga ini menjadi salah satu peluang pasar bagi Indonesia untuk melakukan ekspor.
Menurut Made, tentunya tidak mudah melakukan ekspor ke negara yang sangat ketat terhadap penerapan pangan.
Oleh karena itu, jelas Made, tempe beku produksi RTA telah dilengkapi dengan empat jenis sertifikat.
Sertifikat tersebut antara lain, sertifikat halal, Standar Nasional Indonesia (SNI), izin edar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).
Baca Juga: Kode Redeem FF 9 Februari 2023, Inilah 5 Senjata Terkuat di Free Fire, Yang Mana Jadi Favorit Kamu?
“Tempe produk RTA dengan merek dagang Azaki juga telah memenuhi persyaratan mutu tempe yang berlaku di Asia, yaitu Codex Regional Asia,” katanya.
Terpisah, Direktur Rumah Tempe Azaki, Cucup Ruhiyat mengatakan, potensi pasar tempe di Korea Selatan cukup besar, karena orang Indonesia yang tinggal di Korea Selatan sangat banyak.
“Target awal pasar kita dan mudah-mudahan volume ekspor akan terus bertambah, dengan adanya kerjasama IPB University, kita akan terus tingkatkan kualitas dan bisa menjaga kepercayaan pasar yang telah ada,” tuturnya.***