Tahu dan Tempe Jadi Langka, FAKTA: Pelanggan Paham Kondisi, Ini Pengungkapannya!

22 Februari 2022, 10:34 WIB
Tempat produksi tahu di Cibuntu Kota Bandung. /instagram Info Bandung Kota /

DESKJABAR - Imbas naiknya harga bahan baku pembuatan tahu dan tempe, para perajin dan pedagang makanan yang satu ini mogok.

Bahan baku pembuatan tahu dan tempe yaitu kacang kedelai, kini harganya bisa mencapa Rp.11.500 per kilogramnya.

Padahal harga normal kacang kedelai di angka Rp8.500 hingga Rp900 per kilogramnya, dengan terjadinya kenaikan tersebut para permbuat tahu dan tempe menghentikan produksinya.

Baca Juga: Perkebunan, PTPN VIII Ekspor Teh Celup ke Kanada, Indonesia Menjadi Pemain Industri Hilir Dunia

Seperti dikutip Deskjabar.com dari instagram Info Bandung Kota, dengan judul Harga Kedelai “Selangit”, Ratusan Pengrajin Tahu-Tempe di Bandung Mogok Kerja, dipublish 21 Februari 2022.

Disebutkan, salah seorang pembuat tahu di Cibuntu, Kota Bandung menghentikan produksinya sejak Senin hingga Rabu, 21-23 Februari 2022.

Hal yang dilakukannya itu dampak dari kenaikan harga kacang kedelai yang tinggi.

"Iya, di Bandung sepertinya rata semuanya (mogok). Di Cibuntu semuanya, sudah saya cek. Ada ratusan (perajin tahu),” kata Haji Galih kepada wartawan, Senin 21 Februari 2022.

Disebutkan, kondisi harga bahan baku yang tinggi mempersulit perajin mendapat keuntungan.

Para pembuat tahu dan tempe pun mendesak
pemerintah agar segera menurunkan harga kacang kedelai sehingga tidak terus merugi.

Dikatakannya, Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Kopti) dan agen kacang kedelai di Jabar, telah meminta pemerintah tidak mudah menaikkan harga kacang kedelai.

Baca Juga: 20 GEJALA OMICRON Mengejutkan yang Perlu Anda Ketahui, Diantaranya Sulit Kosentrasi, Sedih, dan Sakit Mata

“Jangan seenaknya naikin harga," kata H. Galih.

H.Galih menilai, dengan naiknya harga kacang kedelai seakan pemerintah tidak melihat arus bawah, dalam hal ini pengrajin pembuat tahu dan tempe.

Dikatakan, meski pihaknya sudah melakukan demo, tidak produksi, belum menerima kebijakan perubahan harga kacang kedelai dari pemerintah.

Jika pemerintah tidak segera melakukan perubahan harga kacang kedelai, tuturnya lagi, pihaknya akan mengikutinya.

"Ya itu solusi akhir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ucapnya.

Pihaknya merencanakan menjual tahu ke pedagang, dari harga semula akan dinaikan per papanya.

"Dari harga Rp50 ribu menjadi Rp55," tambahnya.

Akibat kenaikan harga kacang kedelai tersebut imbasnya pun dirasakan sejumlah pedagang tahu dan tempe di daerah.

Seperti disebutkan pedagang sayur keliling, Mang Hendar (38) asal Tamansari Kota Tasikmalaya, sejak beberapa hari tidak menjualnya.

"Biasanya saya bawa dari pasar Cikurubuk. Tapi jangan difoto ah, pokoknya tidak mau lah," ucap Mang Hendar sambil mewanti wanti jangan mengambil gambar dirinya.

Ditambahkan, agen tahu dan tempe yang biasa memasoknya di pasar Cikurubuk, jongkonya tutup, tidak jualan.

Baca Juga: OMICRON, Kenali Ciri, Gejala, dan Obat Herbal untuk Mengurangi Efek Gatal di Tenggorokan

"Jika ambil dari agen tahu dan tempe di tempat lain harganya tinggi," tuturnya.

Disebutkan, dirinya lebih memilih tidak menjajakan tahu dan tempe, karena paham betul daya beli pelanggannya.

"Pelanggan kan tidak mau tahu, harganya naik. Daripada tidak laku ya pilih tidak bawa lah," kata Mang Hendar yang sehari hari jualan sayur menggunakan sepeda motor.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Instagram Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler