Perkebunan Jawa Barat, Masyarakat Pangandaran Antusias Budidaya Vanili

15 Oktober 2021, 08:09 WIB
Kegoatan penyerahan benih dan penanaman vanili usaha perkebunan rakyat Jawa Barat di Kabupaten Pangandaran, Kamis, 14 Oktober 2021 /Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

DESKJABAR – Usaha perkebunan rakyat di Jawa Barat berkembang ke Kabupaten Pangandaran dimana masyarakat antusias melakukan budidaya vanili.

Gambaran masyarakat perkebunan rakyat Jawa Barat antusias budidaya vanili di Pangandaran, tampak ketika dilakukan penyerahan dan penanaman komoditas itu di Desa Sidamulih, Kecamatan Sidamulih, Kamis, 14 Oktober 2021.

Bahkan, usaha budidaya vanili di Jawa Barat tampak juga diminati kalangan petani pekebun kalangan milenial pada usaha perkebunan rakyat di Pangandaran.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Hendi Jatnika, di Bandung, Jumat, 15 Oktober 2021 menyebutkan, penyerahan dan penanaman vanili dilakukan di Kelompok Petani Batu Gede Desa Sidamulih, Pangandaran dalam kegiatan pengembangan vanili seluas 34 Ha di Jawa Barat.

Baca Juga: Data Produksi Perkebunan di Jawa Barat Lebih Akurat Melalui Pedasibun

Kegiatan penyerahan benih dan penanaman vanili oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat bersama Kadistan Pangandaran, dan Kepala Bidang Produksi Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Baratb, Yayan C Permana.

Upacara masyarakat adat Cikalong Pangandaran nyimpen katineung, kepada Kepala Dinas Perkebunan Jawa Barat Hendi Jatnika (tengah) dan Kepala Bidang Produksi Yayan C Permana (baju hitam) Dok Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Sekaligus dilakukan upacara adat nyimpen katineung pemberian Iket, selempang dan bedog dari Masyarakat Budaya Cikalong kepada Kepala dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

Kepala Bidang Produksi Yayan C Permana, menyebutkan, Pangandaran memang potensial dalam pengembangan kembali usaha perkebunan rakyat komoditas vanili.

Pada sisi lain, ada kesamaan saling cocok, antara respon masyarakat untuk pengembangan budidaya vanili eksisting di Pangandaran, berikut masih ada areal tanaman vanili seluas 5,8 hektare.

“Harapan pengembangan areal menjadi 20 hektare pada tahun 2021 dan 2022 menjadi 25 hektare, mengingat Pangandaran mempunyai potensi vanili. Selama ini,  produksi polong basah antara 4,3 – 5,2 kg per pohon dan termasuk Grade A dengan panjang rata rata diatas 17 cm,” ujar Yayan C Permana.

Baca Juga: Perkebunan Cipetir, Sukabumi, Tempat Populasi Kelelawar Vampir

Dalam penyerahan bantuan bibit vanili ke Pangandaran itu, tergambar respon masyarakat sangat antusias untuk budidaya vanili.

Apalagi, harga jual vanili kembali bangkit belakangan ini, dimana permintaan dunia kembali ke Indonesia, khususnya Jawa Barat.

Diketahui pula, usaha budidaya vanili di Indonesia, selama ini memang lebih cocok untuk skala perkebunan rakyat, karena karakter tanaman tersebut.

Baca Juga: GPP : Ada Upaya Sistematis Penghancuran Unit-unit Perkebunan untuk Kemudian Dikuasai Tanahnya

Menurut Yayan C Permana, yang dibutuhkan dalam keberlanjutan adalah teknik pasca panen dan pengolahan vanili agar meningkatkan mutu dan nilai jual.

“Yang menarik, di Pangandaran ada kelompok petani pekebun dari kalangan milenial, yaitu Poktan Sumber Makmur, sebanyak 14 orang,” ujarnya.

Pada kunjungan ke Desa Sidamulih itu, dilakukan pula upacara adat nyimpen katineung pemberian iket, selempang dan bedog dari Masyarakat Budaya Cikalong kepada Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. ***

Editor: Sanny Abraham

Tags

Terkini

Terpopuler