DPR Soroti Pemotongan Anggaran Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Hingga Lebih dari Separuhnya

1 Februari 2021, 17:42 WIB
Anggota DPR Andi Akmal pertanyakan pemotongan anggaran untuk program pengelolaan hutan berkelanjutan di kementerian LHK /Humas DPR/Runi/Man/

DESKJABAR – Anggota komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mempertanyakan pemotongan anggaran pengelolaan hutan berkelanjutan, yang mencapai 67 persen atau diangkas sebesar Rp 349 miliar.

Pemotongan anggaran sebesar itu, diperuntukan mendukung alokasi anggaran program vaksinasi secara nasional dan penanganan pandemi Covid-19.

Jumlah pemotongan sebesar Rp 349 miliar itu, menurut Andi Akmal terlalu besar. Nilai sebesar itu lebih dari pemotongan dari satu Kementerian Kelautan dan Perikanan yang hanya sebesar Rp 150 miliar.

Baca Juga: Garut: Nurdin Yana dilantik Jadi Sekda: Banyak Masalah yang Harus Dipicu dan Dipacu

Seperti diketahui, Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (Kementerian LHK) merencanakan pemotongan Rp 519 miliar dari anggaran kementerian, untuk keperluan Refocusing dan Realokasi Belanja Kementerian/Lembaga, guna mendukung program vasinasi dan penanganan pandemi Covid-19.

Dari rencana pemotongan Rp 519 miliar, Rp 349 miliar diantaranya dipotong dari program pengelolaan hutan berkelanjutan di Kementerian LHK, atau sekitar 67 persen.

Andi Akmal menilai, prosi pemotongan dari program hutan berkelanjutan terlalu besar.

"Menteri Keuangan telah menyampaikan surat nomor S-30/MK.02/2021 tanggal 12 Januari 2021 perihal Refocusing dan Realokasi Belanja Kementerian/Lembaga TA 2021 kepada para Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran untuk penanggulangan Covid-19,” tuturnya.

Baca Juga: PPKM Cirebon Kurang Efektif, Ini yang Dikatakan Bupati Imron ke Masyarakat

“Namun sebaran pemotongan program kan mestinya tiap kementerian memiliki kebijakan proporsinya. Mestinya KLHK jangan terlalu mencolok pemotongan pada program pengelolaan hutan ini," urai Akmal dalam keterangan persnya, Senin 1 Februari 2021.

Pada Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dan KLHK, Akmal sempat mempertanyakan dasar pemotongan alokasi program pengelolaan hutan berkelanjutan hingga lebih Rp 300 miliar. 

Mewakili fraksi PKS, ia menyayangkan program yang dipotong adalah terkait dengan hutan berkelanjutan. Padahal, program ini seharusnya menjadi program unggulan KLHK, di tengah rusaknya ekosistem dan ketidakpastian pengelolaan sumber daya hutan.

Baca Juga: Lima Merchant ShopeePay Terbaru Minggu ini Siap Dukung Hobi Kamu

"Refocusing terhadap anggaran KLHK cukup besar bila dibandingkan dengan mitra Komisi IV lainnya, seperti KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) yaitu sebesar Rp 150 miliar,” ujar Andi Akmal.

“Dan pemotongan program pengelolaan hutan lebih besar dari pemotongan satu kementerian di KKP," keluhnya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: dpr.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler