Ikan Baung, Bermanfaat untuk Penyembuhan Penyakit dan Memunculkan Kecantikan

29 Januari 2021, 18:53 WIB
Ikan baung /Kementerian Kelautan dan Perikanan

DESKJABAR - Ikan baung menjadi salah satu ikan lokal yang potensial dibudidayakan dan bisnisnya diyakini bagus di Jawa Barat.

Ada pun peluang bisnisnya, ikan baung dikampanyekan memiliki manfaat untuk kesehatan dan kecantikan.

 

Karena sama-sama “berkumis”, Ikan baung memiliki tampilan cukup mirip ikan lele.

Namun ada perbedaannya, dimana ikan baung memiliki sirip dan ukurannya lebih tampak bentuk ikan, dibandingkan lele.

Habitat ikan baung dan manfaat kesehatan

Baca Juga: Kementan Jaga Stabilitas Harga Unggas dan Kendalikan Produksi Bibit Ayam

Informasi tertulis diterima DeskJabar dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jumat, 29 Januari 2021, ikan baung memiliki habitat di air tawar, seperti sungai dan danau.

Disebutkan, ada pun manfaat ikan baung, adalah membuat kulit menjadi halus, mengatasi atau menyembuhkan penyakit asma, mengurangi kolesterol, meningkatkan berat badan, dan sebagai sumber kalori.

Ada pun karakteristiknya, ikan baung menyukai hidup pada tempat tersembunyi, suhu lingkungan disukai 28-30 derajat celcius, PH berkisar 5-8, dan kandungan oksigen terlarut optimal 5-6,5 ppm.

Baca Juga: Awas Jangan Asal Tangkap!, Ini 20 Jenis Ikan Bersirip yang Dilindungi

Induk ikan baung sudah dapat dipijahkan pada umur 1 – 1,5 tahun. Berat optimal untuk dipijahkan adalah 500 s.d 2.000 gram/ekor. Pemijahan ikan baung paling cocok saat musim hujan.

Pengelolaan

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya  KKP, Slamet Soebjakto, ikan lokal berperan sangat penting didalam kancah produksi perikanan budidaya, termasuk ikan baung.

Disebutkan, untuk di Jawa Barat, percontohan budidaya ikan baung dilakukan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi melakukan kegiatan budidaya ikan baung.

Menurut Slamet, saat ini memang belum ada masalah terkait kesehatan dan lingkungan pada budidaya ikan lokal, termasuk ikan baung.

Baca Juga: Mencegah Penyakit Demam Berdarah Dengue, Pelihara Saja Ikan Cupang

Namun, Slamet berharap budidaya ikan lokal harus dilakukan dengan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) untuk menghindari masuk atau terkontaminasinya penyakit pada sistem budidaya.

Melalui penguatan usaha berbasis akses pasar. “Ini saya rasa memang ikan lokal ini masih berbasis lokal karena permintaannya sangat tinggi," sambung Slamet.

Endhay Kusnendar,  Perekayasa Ahli Utama dari Pusat Riset Perikanan Budidaya BRSDM KKP mengatakan, ikan-ikan lokal yang telah berhasil didomestikasi dapat dikembangkan secara budidaya dengan sistem ekstensif, semi intensif atau intensif. Serta, dapat juga dilakukan melalui budidaya berbasis perikanan tangkap atau dikenal dengan Cultured Based Fisheries (CBF). ***

 

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler